digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nurmanjaya Dahri Kusumah
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor satu – Tanpa Kemiskinan- yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan adalah salah satu tujuan terpenting bagi negara berkembang. Di Indonesia, kemiskinan masih menjadi tantangan utama. Memahami kemiskinan memerlukan pemahaman tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan mayoritas (99%) usaha di Indonesia termasuk kategori UMKM yang menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Proporsi yang signifikan ini memainkan peranan penting dalam membentuk perekonomian negara. Jika dikelola dengan baik, UMKM dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara yang saat ini di sekitar 60%. Sebaliknya, ketidakadilan dapat menyebabkan UMKM tetap berkutat menghadapi tantangan klasik: akses pendanaan dan akses ke pasar. Kedua faktor kunci ini membatasi kemampuan UMKM untuk bertahan dan berkembang. Proporsi kredit dari sektor perbankan terhadap UMKM yang saat ini masih di level 20% memberikan peluang bagi Lembaga Keuangan Non-Bank untuk mengisi kesenjangan tersebut. Salah satu skema Lembaga non-bank di Indonesia adalah Gerakan Bank Infak. Bank Infak adalah system keuangan mikro berbasis syariah yang memiliki karakteristik unik pemberdayaan komunitas inkusif dan tanggung jawab resiko Bersama yang cocok dengan karakteristik usaha local di Indonesia. Riset ini mengambil Bank Infaq Masjid Raya Bintaro Jaya (MRBJ), di Tangerang Selatan, sebagai studi kasus eksploratif untuk mengukur dampak ekonomis dan nilai tambah terhadap komunitas di sekitarnya. Hasil eksplorasi ini dapat diterjemahkan menjadi skema dan system yang solid, untuk selanjutnya dapat diformulasikan dan direplikasi oleh Lembaga pembiayaan mikro lain, sehingga, pemberdayaan dan pembangunan masyarakat dapat dilakukan secara masif pengurangan angka kemiskinan di Indonesia dapat tercapai.