Penelitian ini membahas tantangan dalam mempertahankan kualitas produk dengan keterbatasan
jumlah pemasok. PT. Lakto Murni Industri mengutamakan kemitraan jangka panjang dengan
pemasok yang ada untuk memastikan produk mereka memenuhi persyaratan kualitas yang
konsisten. Dedikasi terhadap hubungan yang sudah terjalin ini memberikan keuntungan signifikan
dalam menjaga kualitas. Namun, pendekatan ini dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak
terduga yaitu ketergantungan pada supplier tunggal untuk bahan baku yang
penting. Ketergantungan berlebihan pada satu pemasok ini mengungkapkan kelemahan dalam
rantai pasok PT. Lakto Murni Industri.
Untuk mengatasi masalah ini, kerangka BSC (balanced scorecard) diterapkan untuk melakukan
evaluasi pemasok di PT. Lakto Murni Industri. Pendekatan BSC mengevaluasi pemasok dalam
berbagai dimensi, termasuk dalam metrik keuangan, kepuasan konsumen, bisnis internal, dan
pembelajaran dan pertumbuhan. Analisis terhadap hasil evaluasi menunjukkan adanya area yang
perlu ditingkatkan dalam jaringan pemasok yang ada.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kerangka BSC dapat menjadi alat yang berharga bagi PT.
Lakto Murni Industri untuk mengoptimalkan pemilihan pemasok bahkan dengan jumlah yang
terbatas. Dengan mengidentifikasi kelemahan dan mengembangkan kolaborasi dengan mitra yang
ada, PT. Lakto Murni Industri dapat menciptakan rantai pasokan yang lebih efisien dan tangguh
yang memprioritaskan kualitas tanpa mengorbankan hubungan jangka panjang dengan pemasok