digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Raissa Azarine
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini membahas tantangan dalam mempertahankan kualitas produk dengan keterbatasan jumlah pemasok. PT. Lakto Murni Industri mengutamakan kemitraan jangka panjang dengan pemasok yang ada untuk memastikan produk mereka memenuhi persyaratan kualitas yang konsisten. Dedikasi terhadap hubungan yang sudah terjalin ini memberikan keuntungan signifikan dalam menjaga kualitas. Namun, pendekatan ini dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga yaitu ketergantungan pada supplier tunggal untuk bahan baku yang penting. Ketergantungan berlebihan pada satu pemasok ini mengungkapkan kelemahan dalam rantai pasok PT. Lakto Murni Industri. Untuk mengatasi masalah ini, kerangka BSC (balanced scorecard) diterapkan untuk melakukan evaluasi pemasok di PT. Lakto Murni Industri. Pendekatan BSC mengevaluasi pemasok dalam berbagai dimensi, termasuk dalam metrik keuangan, kepuasan konsumen, bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Analisis terhadap hasil evaluasi menunjukkan adanya area yang perlu ditingkatkan dalam jaringan pemasok yang ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa kerangka BSC dapat menjadi alat yang berharga bagi PT. Lakto Murni Industri untuk mengoptimalkan pemilihan pemasok bahkan dengan jumlah yang terbatas. Dengan mengidentifikasi kelemahan dan mengembangkan kolaborasi dengan mitra yang ada, PT. Lakto Murni Industri dapat menciptakan rantai pasokan yang lebih efisien dan tangguh yang memprioritaskan kualitas tanpa mengorbankan hubungan jangka panjang dengan pemasok