digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Daryl Raihan Muhammad
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mendalami tentang kesehatan finansial perusahaan PT. Properti Aset Kemakmuran, sebuah anak perusahaan dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, PT. Induk Aset Kemakmuran. Perusahaan ini bergerak di bidang pengembangan aset dan properti PT. Induk Aset Kemakmuran, dan saat ini sedang menjalankan Rencana Jangka Panjang Perusahaan lima tahunan untuk periode 2021-2025. Isi perencanaan strategis tersebut mencakup proyeksi keuangan yang terdiri dari tiga skema, yaitu skema Konservatif, Dasar, dan Agresif. Selama periode perencanaan strategis tersebut, PT. Properti Aset Kemakmuran hanya dapat mencapai skema Konservatif yang cenderung pesimistis (pada tahun 2021-2022), daripada skema Dasar yang lebih diharapkan untuk dapat tercapai sebagai proyeksi tingkat menengah. Oleh karena itu, penulis melakukan penilaian mendalam terhadap kesehatan finansial perusahaan yang mencakup Analisis Stratejik Perusahaan dan Analisis Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan menggunakan Analisis Pembandingan Rasio Keuangan Perusahaan & Skoring Kesehatan Keuangan Perusahaan berdasarkan Peraturan Pemerintah dalam Keputusan Kementerian BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Kesehatan BUMN, guna memastikan faktor-faktor yang berkontribusi dan kesehatan finansial perusahaan dibalik pencapaian finansial perusahaan yang rendah tersebut – berdasarkan skema proyeksi keuangan yang sedang berlaku. Analisis menyimpulkan bahwa terdapat kesesuaian antara pencapaian keuangan dan Analisis Stratejik Perusahaan & Analisis Kesehatan Keuangan Perusahaan. Pencapaian finansial perusahaan yang rendah tersebut diindikasikan dan ditandai dengan hasil penilaian kesehatan finansial perusahaan yang ‘Kurang Sehat’ dan hasil Analisis Stratejik Perusahaan, yang berupa kurang nya Digitalisasi & Digitisasi - dengan prioritas utama Digitisasi - serta kurangnya Keunggulan Kompetitif yang Berkelanjutan.