Penelitian ini mendalami tentang kesehatan finansial perusahaan PT. Properti Aset
Kemakmuran, sebuah anak perusahaan dari salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) terbesar di Indonesia, PT. Induk Aset Kemakmuran. Perusahaan ini bergerak
di bidang pengembangan aset dan properti PT. Induk Aset Kemakmuran, dan saat ini
sedang menjalankan Rencana Jangka Panjang Perusahaan lima tahunan untuk
periode 2021-2025. Isi perencanaan strategis tersebut mencakup proyeksi keuangan
yang terdiri dari tiga skema, yaitu skema Konservatif, Dasar, dan Agresif. Selama
periode perencanaan strategis tersebut, PT. Properti Aset Kemakmuran hanya dapat
mencapai skema Konservatif yang cenderung pesimistis (pada tahun 2021-2022),
daripada skema Dasar yang lebih diharapkan untuk dapat tercapai sebagai proyeksi
tingkat menengah. Oleh karena itu, penulis melakukan penilaian mendalam terhadap
kesehatan finansial perusahaan yang mencakup Analisis Stratejik Perusahaan dan
Analisis Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan menggunakan Analisis
Pembandingan Rasio Keuangan Perusahaan & Skoring Kesehatan Keuangan
Perusahaan berdasarkan Peraturan Pemerintah dalam Keputusan Kementerian
BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Kesehatan BUMN, guna
memastikan faktor-faktor yang berkontribusi dan kesehatan finansial perusahaan
dibalik pencapaian finansial perusahaan yang rendah tersebut – berdasarkan skema
proyeksi keuangan yang sedang berlaku. Analisis menyimpulkan bahwa terdapat
kesesuaian antara pencapaian keuangan dan Analisis Stratejik Perusahaan & Analisis
Kesehatan Keuangan Perusahaan. Pencapaian finansial perusahaan yang rendah
tersebut diindikasikan dan ditandai dengan hasil penilaian kesehatan finansial
perusahaan yang ‘Kurang Sehat’ dan hasil Analisis Stratejik Perusahaan, yang
berupa kurang nya Digitalisasi & Digitisasi - dengan prioritas utama Digitisasi -
serta kurangnya Keunggulan Kompetitif yang Berkelanjutan.