digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Samsung The Freestyle, proyektor pintar portabel yang diluncurkan oleh Samsung, menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesadaran merek dan penjualan di pasar Indonesia. Pertama kali diperkenalkan pada Januari 2022, Samsung The Freestyle mendapatkan minat yang cukup signifikan selama fase pre-ordernya. Namun produk tersebut mengalami penurunan penjualan seiring berjalannya waktu. Upaya Samsung mengatasi permasalahan tersebut yakni melalui peluncuran versi terbarunya, Samsung The Freestyle 2.0 dengan harga lebih murah. Namun, hal ini belum menghasilkan peningkatan penjualan yang signifikan. Situasi ini menggarisbawahi perlunya strategi pemasaran yang komprehensif untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendorong penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja Samsung The Freestyle, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan karyawan Samsung Electronics Indonesia dan survei dengan kuesioner, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari laporan, artikel, dan media sosial. Kajian tersebut juga memanfaatkan analisis konsumen meliputi segmentasi, penargetan, dan positioning (STP). Analisis eksternal dilakukan dengan menganalisis lingkungan umum, lingkungan industri, dan analisis pesaing. Analisis sumber daya dan analisis rantai nilai dilakukan untuk memperoleh faktor internal. Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang mengarah pada perumusan matriks TOWS untuk rekomendasi strategis. Berdasarkan analisis, strategi korporat yang tepat untuk Samsung Indonesia adalah pertumbuhan, strategi bisnis yang diusulkan untuk Samsung The Freestyle adalah diferensiasi, dan strategi pemasaran diusulkan melalui bauran pemasaran 4P . Strategi yang diusulkan meliputi diversifikasi produk dengan harga kompetitif, pengembangan pasar ke segmen menengah hingga premium, branding di media sosial, melakukan kemitraan strategis, promosi menarik, serta meningkatkan jaringan distribusi dan ketersediaan produk.