digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Restoran XYZ adalah restoran siap saji yang menawarkan masakan rumahan khas Indonesia yang berlokasi di Amsterdam. Setelah 3 tahun beroperasi, restoran XYZ menyadari bahwa sebagian besar pelanggan memilih mie sebagai hidangan favorit mereka, yang cenderung habis setiap hari. Restoran ini mengidentifikasi peluang untuk fokus pada hidangan berbasis mie dengan mendirikan toko konsep Warung Mie di Amsterdam. Keputusan ini didukung oleh status Amsterdam sebagai kota internasional dengan beragam masakan serta potensi pertumbuhan pasar mie di Belanda. Selain itu, banyak orang Belanda yang telah familiar dengan masakan Indonesia. Proyek ini memerlukan investasi awal sebesar €154,062. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan proyek, pemilik ingin menganalisis kelayakannya dan risiko terkait, yang menjadi tujuan studi ini. Ada lima tahap dalam menyusun studi kelayakan: menyusun laporan keuangan pro forma, menghitung weight average cost of capital, menghitung arus kas bebas untuk perusahaan, melakukan analisis kelayakan finansial, dan penilaian risiko. Metode yang digunakan untuk menilai kelayakan mencakup periode pengembalian (PP), net present value (NPV), tingkat pengembalian internal (IRR), dan indeks profitabilitas (PI). Selain itu, analisis sensitivitas digunakan untuk melakukan analisis risiko. Berdasarkan analisis pasar dan keuangan, proyek ini layak dan diperkirakan akan menghasilkan keuntungan di masa depan. Periode pengembalian adalah 5 tahun, 1 bulan, dan 3 hari; NPV sebesar €210,176; IRR sebesar 19.5%; dan PI sebesar 2.4. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa variasi dalam total penjualan adalah variabel yang paling berdampak pada NPV, diikuti oleh gaji dan upah. Oleh karena itu, restoran XYZ disarankan untuk fokus pada peningkatan total penjualan. Selain itu, penerapan sistem pemantauan dan pengendalian keuangan yang efektif akan membantu mengelola pengeluaran untuk penjualan dan gaji secara efisien, serta memitigasi risiko potensial terkait fluktuasi variabel-variabel ini