digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nodya Mandalika
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Industri pengolahan minyak global telah menghadapi beberapa tantangan, seperti volatilitas harga minyak mentah, peningkatan kesadaran untuk kegiatan operasi yang ramah lingkungan, dan tren energi terbarukan. Permintaan minyak dunia diperkirakan akan tumbuh tetapi pada tingkat yang lebih lambat antara 2025 dan 2035. Namun, di Indonesia, konsumsi minyak masih terus meningkat, mencapai 1580 juta barel per hari pada 2022. Dengan total kapasitas pengolahan minyak nasional hanya 1 juta barel per hari, Indonesia masih sangat bergantung pada import produk minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Industri petrokimia adalah sektor industri yang memproses bahan baku hidrokarbon menjadi berbagai produk turunan kimia. Ini adalah industri yang sangat penting untuk industri hilir plastik. Industri petrokimia dunia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat 5%-6% antara 2022 dan 2031 karena meningkatnya permintaan untuk aplikasi kemasan plastik dan industri otomotif. Pasar petrokimia Indonesia juga diperkirakan akan tumbuh sekitar 5%-6% antara 2022 hingga 2035. Namun, kapasitas produksi dalam negeri masih lebih rendah dari kapasitas yang dibutuhkan oleh permintaan pasar. Produsen petrokimia di Indonesia juga masih cukup sedikit dan pasar domestik masih bergantung pada produk impor untuk memenuhi kebutuhan. PT MAJU JAYA adalah joint venture antara salah satu perusahaan milik pemerintah Indonesia (BUMN) dan perusahaan minyak dan gas dari Eropa, yang akan memanfaatkan peluang bisnis dari kedua industri tersebut. PT MAJU JAYA berencana membangun kilang pengolahan minyak dan kompleks petrokimia terintegrasi pertama di Indonesia. Integrasi kilang pengolahan minyak dan fasilitas produksi petrokimia di satu tempat akan memberikan keuntungan ekonomi dengan terjadi pembagian dan pertukaran berbagai aliran seperti bahan baku, produk dan utilitas. Ini dapat menghemat biaya energi dengan mengoptimalkan daya listrik, uap, proses air dan sistem pendinginan. Namun, PT MAJU JAYA akan membutuhkan investasi modal yang cukup signifikan, berkisar dari 10 hingga 20 miliar USD, berdasarkan acuan proyek serupa yang pernah dibangun di dunia. PT iv MAJU JAYA perlu melakukan analisis kelayakan untuk peluang bisnis dan mengevaluasi potensi sumber dana sebelum berkomitmen dalam investasi modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi dari proyek kompleks minyak dan petrokimia yang terintegrasi tersebut. Analisis kelayakan dilakukan pada tingkat diskon 8%, 10% dan 12%, dan menunjukkan bahwa proyek tersebut layak. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi potensi sumber dana untuk mendanai proyek, seperti ekuitas pemegang saham, pinjaman bank dan obligasi perusahaan. Hasil analisis merekomendasikan PT MAJU JAYA untuk memilih pembiayaan campuran antara pinjaman bank internasional dan ekuitas pemegang saham dengan rasio 60:40.