Globalisasi perdagangan yang cepat dan kemajuan teknologi telah secara
signifikan mengubah perilaku konsumen dan dinamika pemasaran di industri
furnitur. Tesis ini meneliti perubahan tersebut melalui studi kasus Nogi Livin,
sebuah merek furnitur Indonesia yang memanfaatkan pemasaran digital dan
keberlanjutan untuk menciptakan ceruk kompetitif di pasar domestik. Awalnya,
penelitian ini menguraikan evolusi pasar furnitur global, menekankan
meningkatnya permintaan konsumen untuk produk yang dapat disesuaikan dan
ramah lingkungan. Kemudian, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Nogi
Livin merespons dinamika pasar ini dengan mengintegrasikan keahlian
tradisional Indonesia dengan desain modern dan strategi pemasaran digital untuk
menciptakan identitas merek yang khas dan memperluas basis pelanggannya di
seluruh Indonesia. Di tengah transformasi digital, Model McKinsey Consumer
Decision Journey sangat penting dalam memahami bagaimana titik sentuh digital
mempengaruhi perilaku konsumen dari tahap pertimbangan awal hingga tahap
pasca-pembelian. Dengan menerapkan model ini, tesis ini menyelidiki kehadiran
online Nogi Livin dan dampaknya terhadap perjalanan keputusan konsumen.
Penelitian ini mengadopsi pendekatan metode campuran, menggabungkan data
kualitatif dari wawancara pemangku kepentingan dengan analisis umpan balik
pelanggan kuantitatif, untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran Nogi
Livin.
Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, data kuantitatif
dikumpulkan melalui Structural Equation Modeling-Partial Least Squares
(SEM-PLS) untuk mengevaluasi hubungan antara kehadiran online, kesadaran
merek, keterlibatan pelanggan, dan berbagai tahap perjalanan pelanggan. Selain
itu, wawasan kualitatif diperoleh dari wawancara dan analisis konten platform
digital Nogi Livin. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kehadiran online Nogi
Livin secara signifikan meningkatkan kesadaran merek, yang pada gilirannya
meningkatkan keterlibatan pelanggan. Keterlibatan yang tinggi ini memiliki
dampak yang mendalam pada seluruh perjalanan pelanggan, terutama pada
tahap loyalty loop, di mana pelanggan yang terlibat lebih mungkin untuk
melakukan pembelian berulang dan merekomendasikan merek kepada orang lain.