Abstrak - Muhammad Hadi Broto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pupuk merupakan bahan yang mengandung nutrisi penting bagi tanaman yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu nutrisi terpenting yang diperlukan
oleh tanaman yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang biasanya dikemas menjadi
pupuk majemuk NPK. Pupuk NPK banyak digunakan karena dampaknya yang dapat
mempercepat dan meningkatkan kualitas pertumbuhan suatu tumbuhan, namun
penggunaannya haruslah efisien dan tidak berlebihan sehingga tidak menyebabkan
pemborosan ataupun pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengefisienkan
penggunaan pupuk NPK adalah dengan menggunakan carbon hybrid fertilizer (CHF) yang
memiliki kemampuan untuk memperlambat laju pelepasan nutrisi dari pupuk, layaknya slow
release fertilizer serta dapat menjadi sumber suplai karbon pada dan penahan air pada tanah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproduksi biochar dari ampas biji nyamplung yang
dilakukan pirolisis pada suhu 300oC dan 450 oC dengan waktu tinggal 30 dan 60 menit serta
CHF dari campuran pupuk NPK dengan biochar hasil pirolisis ampas biji nyamplung.
Penelitian ini berfokus pada analisis karakteristik produk biochar, karakteristik produk CHF
yang dibandingkan dengan pupuk NPK konvensional, serta pengaruh perbandingan jumlah
perekat terhadap kekerasan produk CHF. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan
temperatur dan waktu tinggal pirolisis dapat meningkatkan perolehan produk bio-oil,
meningkatkan nilai fixed carbon pada biochar, serta meningkatkan porositas dan persebaran
pori pada permukaan biochar. Sedangkan penurunan temperatur dan waktu reaksi pirolisis
dapat meningkatkan perolehan produk biochar, meningkatkan nilai volatile matter pada
biochar, serta menurunkan porositas dan persebaran pori pada permukaan biochar. Selain itu
penambahan biochar pada produk CHF dapat meningkatkan nilai surface area, pore volume,
serta menghasilkan struktur berpori dan sifat slow release yang lebih baik dibandingkan dengan
pupuk NPK konvensional. Didapat juga bahwa perbandingan jumlah perekat yang digunakan
tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kekerasan produk Carbon Hybrid
Fertilizer.