digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aghitsni Tediana Aghnisnenda
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Tanaman edamame (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas jenis kacang-kacangan yang menjadi sumber protein nabati penting dalam diversifikasi pangan nasional. Masalah utama dalam budidaya edamame yaitu teknik budidaya yang masih menggunakan input pupuk kimia sintetis yang semakin langka dan mahal. Penerapan bahan organik atau kompos dan pupuk kimia sintetis secara bersamaan dapat memberikan pengaruh positif pada keseimbangan nutrisi dan kesuburan tanah pertanian. Berbagai penelitian menyampaikan penggunaan elisitor yang memberi sinyal pada tanaman dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dapat meningkatkan produktivitas tanaman serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk atau pestisida kimia sintetis. Pada penelitian ini diamati pengaruh pemberian PGPR Azotobacter chroococcum dan elisitor biosaka serta pengaruh variasi konsentrasi pupuk NPK yang diimbangi dengan pupuk kompos terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman edamame. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor I adalah pemberian PGPR yang terdiri atas 2 taraf yaitu A1: dengan PGPR, dan A0: tanpa PGPR. Faktor II adalah konsentrasi pupuk NPK dan elisitor yang terdiri atas 4 taraf yaitu P0: 0%NPK + tanpa elisitor, P1: 0% NPK + elisitor, P2: 50% NPK + elisitor, P3: 100% NPK + tanpa elisitor. Sebelum ditanam benih edamame direndam ke dalam suspensi Azotobacter chroococum (107 CFU/mL) selama 30 menit. Pemupukan menggunakan pupuk NPK dilakukan pada 1 MST, 5 MST dan 7 MST dengan dosis yang yang lazim digunakan 2,4 g/polybag. Biosaka disemprotkan di atas tanaman setiap 5 hari. Penanaman benih edamame dilakukan selama 8 MST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan PGPR serta perlakuan pupuk dan elisitor memberikan peningkatan terhadap variabel pertumbuhan dan hasil tanaman edamame. Perlakuan dengan PGPR (A1) menggunakan Azotobacter chroococcum memberikan hasil terbaik pada variabel panjang tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, dan bobot basah tanaman edamame. Perlakuan P1 (0% NPK + elisitor) dan P2 (50% NPK + elisitor) berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot basah tanaman dan diameter batang tanaman edamame