digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi manajemen pemeliharaan fungsional yang melampaui peran tradisionalnya sebagai pusat biaya atau sekadar fungsi pendukung, dan memposisikannya sebagai sumber keuntungan dinamis bagi NSO. Strategi ini berfokus pada optimasi efisiensi, keandalan, dan umur panjang peralatan, serta mengatasi tantangan terkait penuaan aset. Dengan mengadopsi model pemeliharaan yang proaktif dan berbasis nilai, strategi ini berupaya meminimalkan waktu henti dan biaya, menurunkan kehilangan peluang produksi (loss production opportunity), meningkatkan kinerja operasional, dan pada akhirnya berkontribusi pada profitabilitas perusahaan. Metodologi penelitian melibatkan analisis eksternal dan internal yang komprehensif. Analisis eksternal mencakup PESTEL, Lima Kekuatan Porter, dan analisis konsumen, sedangkan analisis internal mencakup analisis sumber daya, kerangka Rantai Nilai Porter, analisis kompetensi inti, dan analisis VRIO. Hasil analisis ini disintesiskan ke dalam analisis SWOT, diikuti dengan matriks TOWS untuk menentukan strategi alternatif yang kemudian diterjemahkan ke dalam rencana implementasi yang dapat ditindaklanjuti. Temuan utama penelitian mengusulkan empat solusi strategis: pertama, manajemen pemeliharaan berbasis risiko menggunakan CMMS, yang meliputi perencanaan pemeliharaan, eksekusi pemeliharaan, pengendalian dan pemantauan, serta evaluasi pemeliharaan. Kedua, pengembangan organisasi pemeliharaan yang unggul melalui perkiraan beban pemeliharaan, perencanaan kapasitas, penataan organisasi (terpusat, terdesentralisasi, atau hibrid), dan identifikasi pekerjaan pemeliharaan in-house dan outsourced. Ketiga, peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pengembangan matriks keterampilan, penekanan pada keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan, pelatihan berkelanjutan dan pengembangan keterampilan, serta evaluasi rutin untuk beradaptasi dengan perubahan persyaratan. Keempat, pengembangan kemitraan strategis dengan penyedia barang dan jasa melalui sinergitas dalam pengadaan bersama dengan sesama KKKS, baik dengan entitas anak perusahaan di bawah Sub Holding Company maupun dengan KKKS lain, serta mencari peluang sinergitas dengan BUMN dan perusahaan afiliasinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan yang terstruktur, berorientasi risiko, perencanaan menyeluruh, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan kolaborasi strategis dapat mengubah manajemen pemeliharaan menjadi sumber keuntungan yang berkelanjutan. Mengingat sifat industri yang dinamis, perusahaan harus secara berkala meninjau dan menyesuaikan strategi pemeliharaannya. Pendekatan ini selaras dengan sistem manajemen integritas aset berdasarkan prinsip perbaikan berkelanjutan, memastikan strategi pemeliharaan tetap optimal dan responsif terhadap tantangan yang terus berkembang. Dengan demikian, manajemen pemeliharaan tidak hanya menjadi sumber keuntungan tetapi juga merupakan pilar penting keberlanjutan operasional perusahaan.