Hotel YS adalah hotel independen berbintang 3 yang berlokasi di Jayapura, Papua,
Indonesia. Hotel ini telah didirikan sejak tahun 1998 dan telah beroperasi hingga
saat ini. Industri perhotelan, khususnya di Jayapura saat ini menghadapi
persaingan yang intens dan merupakan salah satu industri yang sensitif terhadap
dinamika lingkungan yang dipicu oleh teknologi yang berkembang dan preferensi
pelanggan yang berubah, sehingga menciptakan masalah bisnis yang kompleks.
Peningkatan jumlah pesaing dan perang harga, bersama dengan dinamika politik
dan ekonomi, telah melemahkan kinerja keuangan Hotel YS, sebagai salah satu
bukti atas kesulitan organisasi tersebut untuk bertahan dan beradaptasi di
lingkungan yang berubah-ubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
kesenjangan yang menghambat keberlanjutan Hotel YS dan mengusulkan solusi
bisnis dengan mengimplementaskan ko-kreasi nilai.
Sebelum mengatasi masalah yang ada, Viable System Model (VSM) yang
dirancang oleh Stafford Beer diintegrasikan dalam penelitan ini untuk melakukan
diagnosa organisasi dalam mencari kesenjangan. Dalam mencari kesenjangan,
Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) dan wawancara pribadi dengan pihak
eksternal, yaitu tamu yang pernah menginap di Hotel YS dan non-tamu yang pernah
menginap di hotel lain di Jayapura yang bertujuan untuk memahami bagaimana
layanan yang diberikan oleh Hotel YS dipersepsikan oleh partisipan, untuk
mendapatkan bukti mengenai ketidaksesuaian antara perspektif pelanggan dan
layanan atau identitas yang ditunjukkan oleh Hotel YS; dan 6 partisipan dari dalam
organisasi untuk mencari masalah di dalam organisasi tersebut. Hasil wawancara
kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik induktif. Setelah dilakukan
identifikasi kesenjangan dalam sistem, implementasi ko-kreasi nilai menggunakan
empat fase ko-kreasi nilai direkomendasikan sebagai solusi bisnis.
Kesimpulannya, tujuh kesenjangan telah diidentifikasi dalam organisasi. Untuk
menjembatani kesenjangan ini, diusulkan implementasi ko-kreasi nilai jangka
pendek dan jangka panjang. Solusi ini melibatkan peningkatan kolaborasi antara
pelanggan dan organisasi internal, serta bagi organisasi itu sendiri, untu
memastikan keberlanjutan.