digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan akan listrik. Sementara itu, pemerintah Indonesia dan lembaga internasional sedang aktif mendorong penggunaan energi baru terbarukan. Situasi ini mendorong perusahaan XYZ, yang bergerak dalam pengadaan barang untuk pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta, untuk memperluas bisnis mereka di sektor utilitas. Selain itu, perusahaan XYZ juga ingin berkontribusi aktif dalam mendukung program-program pemerintah Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan proyek pembangkit listrik tenaga air yang akan dijalankan oleh perusahaan XYZ. Studi kelayakan ini bertujuan untuk menentukan kelayakan dari proyek pembangkit listrik tenaga air. Penelitian ini diawali dengan pembuatan laporan keuangan pro forma untuk melihat prospek keuangan proyek di masa depan. Analisis perencanaan modal juga dilakukan menggunakan beberapa indikator seperti Nilai Net Present (NPV), Tingkat Pengembalian modal (IRR), Indeks Profitabilitas (PI), dan Periode Pengembalian (Payback Period). Analisis risiko dilakukan dengan menggunakan analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek ini layak dilakukan berdasarkan indikator yang diperoleh. Nilai net present dari proyek ini adalah Rp 148.635.753.753, yang merupakan nilai positif dan menunjukkan bahwa pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Tingkat Pengembalian modal dari proyek ini adalah 27,61%, yang lebih tinggi dari biaya modal sebesar 9,8% dan juga lebih tinggi dari rata-rata industri. Indeks Profitabilitas dari proyek ini juga lebih dari 1, yaitu 1.079, yang menandakan tingkat keuntungan dari proyek ini. Periode Pengembalian investasi adalah 5 tahun dan 5 bulan, yang jauh lebih cepat dari durasi proyek selama 26 tahun. Penelitian ini juga menilai kelayakan proyek dari sudut pandang investor. Indikator Nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, dan indeks profitabilitas menunjukkan bahwa proyek dianggap dapat diterima karena semua indikator melewati batas minimum penerimaan. Analisis risiko yang menggunakan analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa proyek ini memiliki risiko yang rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil simulasi Monte Carlo yang menyatakan bahwa nilai net present dari proyek ini memiliki probabilitas 95,6% untuk berada di atas nol. Angka terburuk yang mungkin dari Nilai net present adalah Rp -92,193,838,683, dan angka terbaik yang mungkin adalah Rp 390,072,600,036 dengan rata-rata Rp 142,224,766,305.