Transfer pengetahuan yang andal tentang praktik pemeliharaan terbaik sangat penting untuk efisiensi operasional yang berkelanjutan dan keselamatan setiap organisasi, terutama dalam industri pertambangan. Penelitian ini berfokus pada Departemen Pemeliharaan Aliran Bijih di PT Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang emas terkemuka di dunia, yang menghadapi tantangan signifikan akibat pensiunnya para superintendent kunci yang akan datang.
Studi ini mengeksplorasi metode untuk menangkap, menyimpan, dan mentransfer pengetahuan pemeliharaan kritis dari superintendent ke general foreman guna memastikan kontinuitas praktik pemeliharaan terbaik untuk sistem penghancuran dan konveyor. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, dengan wawancara semi-terstruktur untuk mengumpulkan data dari sumber dan penerima transfer pengetahuan. Studi ini mengidentifikasi beberapa hambatan untuk transfer pengetahuan yang efektif, termasuk latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, kesulitan bahasa, dan kendala waktu.
Analisis mengungkapkan pentingnya program pelatihan terstruktur, pertemuan rutin, rencana pengembangan pribadi, dan penggunaan alat digital untuk memfasilitasi transfer pengetahuan. Rencana implementasi yang diuraikan dalam studi ini mencakup komponen kunci seperti mengadakan pertemuan rutin, mengembangkan dan memelihara Prosedur Operasi Standar (SOP), memanfaatkan alat digital dan repositori pengetahuan, serta mengatasi hambatan transfer pengetahuan. Rencana ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang kuat dan berkelanjutan yang mendukung pembelajaran berkelanjutan dan keunggulan operasional. Hasil yang diharapkan dari rencana implementasi ini termasuk peningkatan retensi dan penyebaran pengetahuan pemeliharaan kritis, peningkatan kompetensi staf tingkat pengawas dan general foreman, serta budaya pembelajaran dan kolaborasi berkelanjutan. Dengan secara sistematis mengelola dan mentransfer pengetahuan, PT Freeport Indonesia dapat mempertahankan efisiensi operasionalnya, mendukung pertumbuhan profesional karyawannya, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. Studi ini berkontribusi pada pemahaman tentang proses transfer pengetahuan dalam konteks organisasi yang hierarkis dan teknis, menawarkan rekomendasi praktis untuk meningkatkan praktik manajemen pengetahuan.