ABSTRAK Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fatihah Jaza Aufa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Distribusi dosis brakiterapi dipengaruhi oleh penempatan sumber dan material sekitar sumber.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jarak antarsumber Iridium-192 dan
kehadiran material inhomogen terhadap distribusi dosis serap brakiterapi. Pengambilan data
dilakukan dengan simulasi menggunakan DOSXYZnrc. Sumber dimodelkan berbentuk balok
berukuran 0,09 x 0,45 x 0,09 cm dengan spektrum energi VariSource. Jarak antarsumber
divariasikan sebagai jarak antar pusat sumber sepanjang sumbu X. Variasi pertama
menggunakan 4 sumber dengan jarak 0,5 cm. Variasi kedua menggunakan 8 sumber dengan
jarak 0,25 cm. Histori untuk variasi pertama dan kedua secara berurutan adalah 109
dan 5×108
partikel. Pada penelitian ini digunakan dua fantom dengan dimensi 10 x 10 x 10 cm3
dan
ukuran voksel 2,5 x 2,5 x 2,5 mm3
. Fantom pertama terdiri dari material air, sedangkan fantom
kedua hanya dibedakan dengan kehadiran material inhomogen berupa jaringan berukuran 4 x
1 x 1 cm dengan densitas 1,04 g/cm3
. Dari distribusi dosis serap, divisualisasikan kurva isodosis
untuk menganalisis bentuk dosis serap. Tidak ditemukan adanya perubahan bentuk kurva
isodosis akibat variasi jarak antarsumber baik pada fantom homogen air maupun air-jaringan.
Kehadiran material jaringan juga tidak mengubah bentuk kurva isodosis. Selanjutnya,
dilakukan perhitungan indeks gamma global dan lokal pada bidang XY, XZ, dan YZ dengan
kriteria toleransi 3%/3mm dan 95% Gamma Passing Rate. Perhitungan indeks gamma
dilakukan untuk variasi pertama dan kedua pada fantom air, variasi pertama dan kedua pada
fantom air-jaringan, variasi pertama pada fantom air dan air-jaringan, serta variasi kedua pada
fantom air dan air-jaringan. Diperoleh nilai Gamma Passing Rate sebesar 100% untuk seluruh
perhitungan. Disimpulkan bahwa dengan penyusunan sumber yang dilakukan, jarak
antarsumber dan kehadiran material inhomogen, perbedaan distribusi dosis masih di bawah
kriteria toleransi yang ditetapkan.