digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afina Rahmadini
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Kanker paru-paru adalah kanker yang paling sering didiagnosis dan merupakan penyebab umum kematian akibat kanker di dunia. Terdapat beberapa cara untuk pengobatan kanker paru-paru, salah satu caranya adalah radioterapi. Brakiterapi adalah salah satu metode radioterapi yang meletakkan atau mendekatkan sumber ke daerah kanker. Sebelum melakukan terapi, diharuskan untuk melakukan Treatment Planning System (TPS). Task Group 43 (TG-43) merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk menghitung TPS pada brakiterapi. Protokol TG-43 menghitung persebaran distribusi dosis dengan cara superposisi dari distribusi seed tunggal. Tetapi, perhitungan TG-43 mengabaikan pengaruh keberadaan seed lain atau Interseed Attenuation (ISA). ISA didefinisikan sebagai atenuasi atau gangguan dosis yang diserap oleh jaringan, yang diakibatkan oleh keberadaan seed lain yang menghalangi jalur foton, sehingga total dosis serap yang diterima oleh jaringan berkurang karena adanya dosis yang diserap oleh seed disekitarnya. Atenuasi foton pada suatu medium sangat bergantung dari energi foton, ketebalan medium, dan nomor atom medium yang dilaluinya. Oleh karena itu, ISA dipengaruhi beberapa faktor seperti sumber radioaktif yang digunakan dan bahan inti seed. Sudah ada beberapa penelitian mengenai ISA. Pada penelitian kali ini dilakukan simulasi dengan variasi bahan dan jarak antar seed. Simulasi dilakukan dengan metode Monte Carlo menggunakan software DOSXYZnrc. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bahan inti seed perak yang paling baik untuk digunakan. Dari hasil penelitian didapat variasi jarak antar seed 0,25 cm yang paling baik untuk digunakan.