ABSTRAK Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari COVER Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari BAB 1 Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari BAB 2 Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari BAB 3 Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari BAB 4 Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari BAB 5 Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari PUSTAKA Fitria Penta Krisna
PUBLIC Ratnasari
Sumber radiasi pada brakiterapi ditempatkan di dekat atau di dalam target. Oleh karena itu, diperlukan distribusi dosis yang optimal untuk mengurangi dosis di sekitar organ yang berisiko. Tubuh manusia terdiri dari jaringan dengan densitas yang berbeda. Namun, pada perhitungan klinis tubuh manusia diasumsikan memiliki jaringan homogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi dosis Ir-192 pada variasi letak sumber dan medium inhomogen menggunakan simulasi Monte Carlo. Program DOSXYZnrc digunakan untuk menghasilkan distribusi dosis dengan mengaplikasikan beberapa parameter. Parameter tersebut adalah; (a) fantom air berukuran 10x10x10 cm3 dengan densitas 1 g/cm3, (b) fantom inhomogen berukuran 4x4x4 cm3 dengan densitas 1,04 g/cm3, (c) ukuran voxel 0,2x0,2x0,2 cm3. (d) parameter simulasi ECUT 0,521 MeV, PCUT 0,01 MeV, dan 1x108 jumlah partikel. Sembilan sumber Ir-192 yang berbentuk garis ditempatkan pada koordinat tertentu dengan tiga model variasi jarak yaitu Model A, Model B, dan Model C dengan masing-masing jarak antar sumber 0,5 cm, 1,0 cm, dan 1,5 cm. Hasil yang diperoleh berupa profil dosis, kurva isodosis dan ?-index. Profil dosis yang diperoleh dari program DOSXYZnrc menunjukkan lebar penumbra 80-20% untuk masing-masing model variasi jarak sebesar 0,61 cm model A, 0,66 cm model B, dan 0,84 cm model C, serta perbedaan presentase lebar FWHM untuk ketiganya sebesar 3%. Kurva isodosis dan ?-index dianalisis menggunakan program MATLAB menunjukkan bahwa nilai rata-rata ?-index berada diluar daerah toleransi yakni ?1 untuk ketiga variasi jarak, sehingga GPR yang diperoleh memiliki nilai dibawah 95% untuk kriteria 3 mm dan 3%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa kehadiran medium inhomogen dan variasi letak sumber dapat mengakibatkan perubahan distribusi dosis.