Meningkatnya permintaan energi dan kebutuhan akan pasokan listrik yang andal di Pulau Mendol dimana terjadi inefisiensi operasional dan finansial yang signifikan di Pembangkit Listrik Diesel Teluk Dalam. Inefisiensi ini tampak pada ketidakmampuan pembangkit untuk memenuhi permintaan beban puncak listrik secara andal, biaya operasional yang tinggi akibat konsumsi bahan bakar yang berlebihan, dan jam operasional yang terbatas, yang semuanya berdampak negatif pada kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk analisis menyeluruh terhadap tantangan-tantangan ini guna merumuskan inisiatif strategis yang bertujuan meningkatkan kapasitas operasional, keandalan, dan keberlanjutan finansial pembangkit.
Penelitian ini membahas isu kritis peningkatan distribusi listrik di Pulau Mendol dengan mengevaluasi tantangan operasional di Pembangkit Listrik Diesel Teluk Dalam. Perumusan masalah melibatkan investigasi mendalam terhadap keterbatasan kapasitas pembangkit, inefisiensi bahan bakar, dan kendala operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengusulkan solusi strategis yang tidak hanya mengatasi inefisiensi ini tetapi juga memastikan keberlanjutan dan keandalan pasokan listrik jangka panjang di Pulau Mendol.
Penelitian ini mengadopsi pendekatan metode campuran, mengintegrasikan teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara terstruktur, sesi curah pendapat, dan tinjauan dokumen yang luas. Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk secara sistematis mengevaluasi dan memprioritaskan solusi energi alternatif berdasarkan kriteria seperti kelayakan ekonomi, dampak lingkungan, dan kelayakan teknis. Kerangka metodologis ini menyediakan evaluasi yang terstruktur dan komprehensif terhadap solusi potensial untuk mengatasi tantangan operasional yang teridentifikasi.
Temuan penelitian mengungkapkan adanya perbedaan signifikan antara metrik kinerja yang ditargetkan dan aktual dari Pembangkit Listrik Diesel Teluk Dalam selama periode empat tahun. Masalah yang menonjol meliputi kinerja energi yang tidak memenuhi target dan fluktuasi konsumsi bahan bakar yang cukup besar. Penerapan kriteria kapasitas N-1 dan N-2 diidentifikasi sebagai hal yang krusial untuk memastikan keandalan dan ketahanan sistem tenaga, terutama dengan integrasi sumber energi terbarukan. Penelitian ini menyoroti perlunya inisiatif strategis yang berfokus pada modernisasi infrastruktur pembangkit dan adopsi praktik energi berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja finansial.
Studi ini mengusulkan beberapa solusi strategis, termasuk pengembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik, Pembangkit Listrik Hibrid DieselSurya, dan pembangunan Jaringan Kabel Bawah Laut 20 kV. Alternatif-alternatif ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas operasional pembangkit sambil mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Rencana implementasi menguraikan langkah-langkah spesifik dan dapat ditindaklanjuti untuk mengintegrasikan sumber energi terbarukan dan memodernisasi sistem distribusi listrik. Strategi yang diusulkan dirancang untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan bagi Pulau Mendol, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah tersebut.