Acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) merupakan penyakit yang
menyerang sistem pencernaan pada jenis udang putih (Litopenaeus vannamei) dan
menyebabkan kerugian global pada produksi udang hingga mencapai USD 43 miliar.
AHPND disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus yang dapat menghasilkan
toksin apabila terjadi peristiwa quorum sensing. Quorum sensing yang diregulasi oleh
autoinducer acyl homoserine lactone (AHL) dapat dihambat dengan enzim acyl
homoserine lactonase (AHL-lactonase) melalui proses quorum quenching. Penelitian
sebelumnya telah berhasil mengekskresikan enzim acyl homoserine lactonase yang
dikodekan gen aiiA oleh Escherichia coli BL21 (DE3) yang diinsersi plasmid pET-
26b(+)-N20-aiiA-6xHis. Fermentasi sistem batch menggunakan metode two-stage
temperature control strategy dengan perpindahan suhu 27-37oC yang digunakan pada
penelitian sebelumnya, berhasil mengekskresikan protein lebih banyak pada fraksi
ekstraseluler sehingga mempermudah proses hilir. Pada penelitian ini, dilakukan
fermentasi secara fed-batch dan suhu inkubasi 27-37oC dengan variasi konsentrasi
gliserol pada feeding (300 g/L, 400 g/L, dan 600 g/L) sebagai upaya meningkatkan
produksi sel dan jumlah enzim yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah
menentukan konsentrasi gliserol yang optimal pada media feeding terhadap
pertumbuhan sel, perolehan protein, dan keberadaan protein target, yaitu N-acyl
homoserine lactone. Pada penelitian ini, variasi pada konsentrasi gliserol tidak
memberikan pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan sel dan dampak positif pada
konsentrasi sel. Hasil analisis HPLC menunjukkan bahwa gliserol bukanlah faktor
pembatas dari proses kultivasi ini. Konsentrasi akhir sel pada ketiga variasi berada pada
kisaran nilai yang sama, yaitu 109 CFU/mL. Namun di sisi lain, variasi konsentrasi
gliserol 600 g/L menghasilkan perolehan protein tertinggi, yaitu 11,57 mg/mL dan
perolehan protein target tertinggi berada pada variasi konsentrasi gliserol 600 g/L.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan gliserol 600 g/L pada media feeding
dapat menjadi strategi untuk meningkatkan produktivitas protein oleh E. coli BL21
(DE3)