digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bianca Claretta
PUBLIC TINI SUPARTINI

Acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan pada jenis udang putih (Litopenaeus vannamei) dan menyebabkan kerugian global pada produksi udang hingga mencapai USD 43 miliar. AHPND disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus yang dapat menghasilkan toksin apabila terjadi peristiwa quorum sensing. Quorum sensing yang diregulasi oleh autoinducer acyl homoserine lactone (AHL) dapat dihambat dengan enzim acyl homoserine lactonase (AHL-lactonase) melalui proses quorum quenching. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengekskresikan enzim acyl homoserine lactonase yang dikodekan gen aiiA oleh Escherichia coli BL21 (DE3) yang diinsersi plasmid pET- 26b(+)-N20-aiiA-6xHis. Fermentasi sistem batch menggunakan metode two-stage temperature control strategy dengan perpindahan suhu 27-37oC yang digunakan pada penelitian sebelumnya, berhasil mengekskresikan protein lebih banyak pada fraksi ekstraseluler sehingga mempermudah proses hilir. Pada penelitian ini, dilakukan fermentasi secara fed-batch dan suhu inkubasi 27-37oC dengan variasi konsentrasi gliserol pada feeding (300 g/L, 400 g/L, dan 600 g/L) sebagai upaya meningkatkan produksi sel dan jumlah enzim yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi gliserol yang optimal pada media feeding terhadap pertumbuhan sel, perolehan protein, dan keberadaan protein target, yaitu N-acyl homoserine lactone. Pada penelitian ini, variasi pada konsentrasi gliserol tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan sel dan dampak positif pada konsentrasi sel. Hasil analisis HPLC menunjukkan bahwa gliserol bukanlah faktor pembatas dari proses kultivasi ini. Konsentrasi akhir sel pada ketiga variasi berada pada kisaran nilai yang sama, yaitu 109 CFU/mL. Namun di sisi lain, variasi konsentrasi gliserol 600 g/L menghasilkan perolehan protein tertinggi, yaitu 11,57 mg/mL dan perolehan protein target tertinggi berada pada variasi konsentrasi gliserol 600 g/L. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan gliserol 600 g/L pada media feeding dapat menjadi strategi untuk meningkatkan produktivitas protein oleh E. coli BL21 (DE3)