DAS Citanduy merupakan DAS di Jawa Barat dengan kondisi kritis. DAS ini telah menjadi tumpuan sumber penghidupan masyarakat, salah satunya melalui pengelolaan agroforestri. Praktik agroforestri di kawasan DAS Citanduy masih belum optimal, tercermin dari kurangnya sistem silvikultur yang diaplikasikan dan tidak maksimalnya keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola tanam dan sistem silvikultur yang diaplikasikan oleh masyarakat, mengestimasi potensi tegakan berbasis riap, volume panen tanaman kayu, potensi pendapatan total dan nilai harapan lahan serta mengukur kontribusi keuntungan agroforestri terhadap pendapatan total. Metode pengambilan data dilakukan secara purposive sampling melalui inventarisasi tegakan dan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif, interpretasi dari hasil persamaan yang digunakan dan didukung uji korelasi Pearson dan Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 9 pola di Kawasan Hulu DAS Citanduy (Sungai Cimuntur) dengan rata-rata nilai intensitas silvikultur adalah 11,5; tertinggi pada pola 9 (A7F2D35) yaitu 15. Rata-rata riap tegakan tanaman kayu adalah 6,31 m3/Ha/tahun, terbesar pada pola 2 (A5F1D10) yaitu 15,11 m3/Ha/tahun. Rata-rata volume panen kayu kumulatif adalah 169,48 m3/Ha/daur akhir, terbesar pada pola 7 (A5F5D35) yaitu 284,94 m3/Ha/daur akhir. Rata-rata potensi pendapatan total Rp9,10 miliar, terbesar pada pola 9 (A7F2D35) Rp24,4 miliar. Rata-rata nilai harapan lahan Rp12,04 miliar, terbesar pada pola 8 (A8F2D10) yaitu Rp22,59 miliar. Rata-rata kontribusi keuntungan agroforestri 84,59%; terbesar pada pola 2 (A5F1D10) yaitu 98,04%.