digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bauksit merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk aluminium, terbentuk dari pelapukan batuan yang kaya unsur-unsur alumina. Kegiatan eksplorasi bauksit meliputi beberapa tahap pemetaan geologi mulai dari tahap regional hingga pemetaan geologi detail untuk memetakan batuan pembawa unsur-unsur alumina. Pelapukan yang sangat intensif di negara tropis seperti Indonesia terbukti menyulitkan pemetaan batuan-batuan yang kaya unsur alumina karena telah lapuk menjadi tanah. Kondisi ini menyebabkan penentuan titik sumur uji sering tidak efektif. Penggunaan vektor dalam kegiatan eksplorasi sangat diperlukan agar penentuan sumur uji efektif dalam menemukan lapisan bauksit kadar tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari vektor yang dapat digunakan sebagai penunjuk ke arah lapisan laterit dengan kadar bauksit tinggi dari perspektif jenis dan parameter mineral dengan media sampel tanah yang diambil di atas lapisan bauksit. Hipotesis yang akan dibuktikan adalah variasi jenis dan parameter mineral dapat digunakan untuk memisahkan sampel tanah yang berada di atas lapisan bauksit kadar tinggi dari sampel tanah yang berada di atas lapisan bauksit kadar menengah – rendah. Sebanyak 84 sumur uji dibuat dari lima bukit yang berbeda di daerah penelitian. Dari masing-masing sumur diambil dua sampel, sampel tanah yang akan dianalisis dengan analisis spektral untuk mengetahui data mineraloginya dan sampel bauksit yang dianalisis untuk mengetahui kadar aluminanya. Data mineralogi dari sampel tanah tersebut kemudian dikorelasikan dengan anomali alumina di bagian bawahnya untuk mengetahui hubungan antara jenis mineral di permukaan dengan kadar bauksit di bawah permukaan. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sampel tanah yang dianalisis tersusun atas kaolin dan gibbsit. Berbeda dengan kaolin yang tidak menunjukkan karakteristik yang berhubungan dengan variasi kadar bauksit, gibbsit menunjukkan pola yang berhubungan dengan tinggi – rendah kadar bauksit. Penelitian ini menunjukkan adanya empat tipe gibbsit yang dianalisis dari sampel tanah, masing- masing tipe berkorelasi dengan bauksit kadar sangat tinggi, kadar tinggi, kadar menengah, dan tipe gibbsit yang berkorelasi dengan kadar rendah. Lapisan bauksit kadar tinggi dicirikan oleh kehadiran gibbsit Tipe A dan Tipe B pada lapisan tanah di permukaan, sedangkan lapisan bauksit kadar menengah dan kadar rendah masing-masing dicirikan oleh kehadiran gibbsit Tipe C dan Tipe D di permukaan.