Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Lokasi tersebut dapat dicapai menggunakan penerbangan dengan waktu tempuh dua jam dari Jakarta, selanjutnya menggunakan kendaraan darat selama 1,5 jam menuju lokasi penelitian. Pengeboran inti batubara di lakukan di bagian utara konsesi PT Tanjung Alam Jaya, tepatnya berdekatan dengan bekas tambang terbuka V (PIT-V), Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Tanjung Alam Jaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan dan penyebaran REE dalam batubara Formasi Tanjung berumur Eosen, mengetahui potensi keekonomian REE melalui perhitungan total REE dan menentukan klaster keekonomiannya dengan mengidentifikasi critical-REE, uncritictical-REE dan excessive-REE.
Sebanyak 23 sampel batubara dan 14 sampel non batubara telah dipreparasi dan dianalisis kandungan REE-nya menggunakan Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP OES). Nilai total REE dari batubara Formasi Tanjung berkisar antara 146 ppm sampai dengan 592 ppm. Rata-rata total REE di batubara Formasi Tanjung adalah 336 ppm. Hasil analisis total REE batubara Formasi Tanjung lebih besar dari REE pada batubara dunia (68,5 ppm) maupun REE di upper continental crust (UCC) yaitu 168,4 ppm. Unsur REE dominan adalah neodymium (Nd) dan yttrium (Y), keduanya termasuk critical REE. Hasil analisis dari 23 sampel batubara menunjukkan nilai Nd berkisar dari 55 ppm sampai 267 ppm dengan nilai rata ratanya adalah 120 ppm. Nilai Y berkisar dari 43 ppm sampai 245 ppm dengan nilai rata-rata Y adalah 89 ppm. Klaster REE batubara Formasi Tanjung adalah klaster III yang artinya sangat menjanjikan (highly promising). Batubara Formasi Tanjung mengandung REE yang mempunyai potensi ekonomis.
Kelimpahan REE dalam batubara Formasi Tanjung dominan terdapat di bagian bawah lapisan batubara. Untuk lapisan Batubara yang sama, di bagian bawah memiliki kadar abu batubara yang lebih rendah dibandingkan bagian atasnya. Kadar abu batubara berbanding terbalik dengan kandungan total REE, yaitu kadar abunya rendah, namun kandungan total REEnya tertinggi.
Dengan mengambil ambang batas kadar total REE (15 unsur) minimal 100 ppm maka batubara Formasi Tanjung mengandung critical REE yang berpotensi ekonomis. Batubara Formasi Tanjung berpotensi menjadi sumber REE untuk industri bila telah menjadi fly ash bottom ash (FABA).