digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem transportasi perkotaan adalah salah satu komponen penting dalam memenuhi mobilitas penduduk perkotaan yang semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, kendaraan umum seperti kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) menjadi alternatif yang menarik untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan masalah lingkungan di daerah perkotaan yang padat penduduk. Salah satu wilayah metropolitan yang menghadapi tantangan mobilitas yang signifikan adalah Jabodetabek, yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Perkembangan sistem LRT di wilayah Jabodetabek adalah langkah yang strategis untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara. Namun, operasional kereta di kota-kota padat menghadapi tantangan, terutama keausan roda kereta. Contoh seperti kereta komuter X10 di Stockholm, Swedia, DMU Aln 501 Minuetto di Italia, lokomotif TRAXX di Jerman serta LRT Palembang. Tesis ini memaparkan penelitian terkait roda kereta ringan LRT Jabodebek. Tahap awal melibatkan pengembangan model dinamika kereta. Setelah model divalidasi, penelitian dilanjutkan untuk menginvestigasi keausan roda LRT Jabodebek dalam berbagai kondisi operasional, termasuk jumlah penumpang, kecepatan operasional dan kondisi jalan rel. Hasil penelitian dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada keausan roda LRT Jabodebek. Pelumasan rel bagian dalam memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap keausan flens roda. Pelumasan yang dilakukan pada jari-jari lengkung dibawah 92 meter menghasilkan kedalaman keausan yang jauh berbeda dengan kondisi rel kering. Selain itu, dilakukan pengubahan kecepatan operasi kereta untuk menentukan kedalaman keausan roda. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan operasi meningkatkan kedalaman keausan flens, namun menurunkan kedalaman keausan tapak. Selanjutnya hasil simulasi dengan variasi pelebaran jalan rel menunjukkan bahwa kedalaman keausan flens tidak berpengaruh terhadap variasi pelebaran jalan rel. Hasil simulasi dengan pengubahan profil roda menunjukkan bahwa profil LRT Jabodebek yang saat ini digunakan menghasilkan kedalaman keausan flens yang paling rendah dibandingkan profil S1002, UIC 510-2, AAR 1B-narrow flange.