Sistem transportasi perkotaan adalah salah satu komponen penting dalam
memenuhi mobilitas penduduk perkotaan yang semakin meningkat. Seiring dengan
pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, kendaraan umum seperti
kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) menjadi alternatif yang menarik untuk
mengatasi kemacetan lalu lintas dan masalah lingkungan di daerah perkotaan yang
padat penduduk. Salah satu wilayah metropolitan yang menghadapi tantangan
mobilitas yang signifikan adalah Jabodetabek, yang terdiri dari Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi. Perkembangan sistem LRT di wilayah Jabodetabek
adalah langkah yang strategis untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi
udara. Namun, operasional kereta di kota-kota padat menghadapi tantangan,
terutama keausan roda kereta. Contoh seperti kereta komuter X10 di Stockholm,
Swedia, DMU Aln 501 Minuetto di Italia, lokomotif TRAXX di Jerman serta LRT
Palembang. Tesis ini memaparkan penelitian terkait roda kereta ringan LRT
Jabodebek. Tahap awal melibatkan pengembangan model dinamika kereta. Setelah
model divalidasi, penelitian dilanjutkan untuk menginvestigasi keausan roda LRT
Jabodebek dalam berbagai kondisi operasional, termasuk jumlah penumpang,
kecepatan operasional dan kondisi jalan rel. Hasil penelitian dianalisis untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada keausan roda LRT
Jabodebek. Pelumasan rel bagian dalam memberikan pengaruh yang cukup
signifikan terhadap keausan flens roda. Pelumasan yang dilakukan pada jari-jari
lengkung dibawah 92 meter menghasilkan kedalaman keausan yang jauh berbeda
dengan kondisi rel kering. Selain itu, dilakukan pengubahan kecepatan operasi
kereta untuk menentukan kedalaman keausan roda. Hasil simulasi menunjukkan
bahwa peningkatan kecepatan operasi meningkatkan kedalaman keausan flens,
namun menurunkan kedalaman keausan tapak. Selanjutnya hasil simulasi dengan
variasi pelebaran jalan rel menunjukkan bahwa kedalaman keausan flens tidak
berpengaruh terhadap variasi pelebaran jalan rel. Hasil simulasi dengan
pengubahan profil roda menunjukkan bahwa profil LRT Jabodebek yang saat ini
digunakan menghasilkan kedalaman keausan flens yang paling rendah
dibandingkan profil S1002, UIC 510-2, AAR 1B-narrow flange.