Pertanian yang berkelanjutan merupakan langkah yang dilakukan dalam
mengentaskan keterbatasan lahan, keterbatasan lahan di perkotaan menciptakan
tingkat konsumsi pangan yang meningkat dan berbanding lurus dengan besarnya
jumlah masyarakat di perkotaan. Seperti halnya bertani pada lahan terbuka besar,
hidroponik juga memerlukan sumber daya alam seperti matahari dalam
mendapatkan energi untuk proses fotosintesis. Kondisi cuaca yang tidak menentu
dapat mengganggu proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, serta absorpsi air dan
nutrisi pada tanaman cabai rawit hidroponik. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk melakukan inspeksi dan menentukan formulasi yang presisi
terhadap proses pertanian yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam kerangka smart system. Sehingga hasil yang
dicapai adalah terciptanya teknologi pencahayaan buatan yang dapat memberikan
cahaya yang optimal pada rentangan intensitas 100 hingga 6000 lux dengan
spektrum 360nm hingga 760nm, terukurnya partikel terlarut didalam air 1 hingga
1400 ppm, terukurnya suhu udara sekitar tanaman pada rentangan 19oC sd. 31oC
beserta kelembapan udara yaitu antara 64% hingga 95%, terukurnya suhu air pada
rentangan 17oC hingga 27oC, terbentuknya sebuah platform manajemen informasi
yang bermanfaat bagi pengguna. Pemanfaatan teknologi smart system 4 layers yang
terintegrasi dengan hasil instrumentasi menjadi langkah awal dalam mewujudkan
teknologi smart indoor farming.