digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Andira Wulandari
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Precision farming merupakan alat pertanian yang menggunakan teknologi informasi agar dapat memanfaatkan lahan pertanian secara optimal seperti meningkatkan produksi tanaman dan meminimalkan dampak lingkungan akibat penggunakan pupuk yang berlebihan. Dengan menerapkan precision farming, petani mendapatkan tambahan informasi yang berguna untuk mengelola lahan pertanian karena metode ini mengembangkan kaidah spesifik untuk pengelolaan tanaman berdasarkan variabilitas tanah dan sifat hidrologis pada lahan. Pada penelitian ini, metode geolistrik dan elektromagnetik digunakan untuk melihat distribusi air pada lahan pertanian karena nilai resistivitas dan konduktivitas yang diukur berhubungan dengan kadar air yang terkandung pada lahan pertanian. Kedua metode cocok untuk digunakan sebagai survei awal pada precision farming karena metode ini dapat mengukur nilai resistivitas dan konduktivitas secara langsung di lapangan dan tidak destruktif terhadap lahan pertanian. Pengukuran dilakukan pada lahan pertanian di daerah Parompong, Lembang, Bandung. Instrumen ARES II digunakan untuk mengukur nilai resistivitas sedangkan EM38-MK2 digunakan untuk mengukur nilai konduktivitas. Jumlah lintasan berjumlah sepuluh, enam lintasan berarah utaraselatan dan empat lintasan berarah timur-barat, dengan panjang masing-masing lintasan 14,4 m dan 24 m. Interval antara lintasan sejauh 5 m dan spasi elektroda yang digunakan 0,3 m dan 0,5 m. Elektroda yang digunakan berjumlah 48 buah dan dua konfigurasi metode geolistrik digunakan yaitu Wenner dan Dipol-Dipol. Pengukuran nilai konduktivitas menggunakan mode dipol vertikal dan dua spasi koil, 0,5 dan 1 m. Dari hasil pengolahan data dan korelasi dengan tes pit, nilai resistivitas yang didapatkan memiliki rentang 15 – 170 ?m sedangkan nilai konduktivitas memiliki rentang 2 – 115 mS/m. Interpretasi dari nilai resistivitas kemudian dibandingkan dengan interpretasi dari nilai konduktivitas.