digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Kevin Ben Loda
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri minyak dan gas bumi memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Setiap aspek dalam industri ini harus dijamin beroperasi dengan aman untuk mencegah kegagalan. Pada fasilitas hulu, perpipaan dan bejana tekan memiliki berbagai mekanisme kegagalan, di mana korosi menjadi salah satu yang paling umum terjadi. Korosi dapat menyebabkan kebocoran dan kecelakaan yang mengakibatkan kerugian besar. Namun, hal ini dapat dicegah dengan perencanaan inspeksi yang komprehensif. Tugas sarjana ini membahas perencanaan interval dan metode inspeksi peralatan di fasilitas hulu lapangan Santan. Dengan data fluida, inspeksi, dan desain, interval inspeksi ditentukan dengan membandingkan analisis kemungkinan kegagalan (PoF) berdasarkan API RP 581 edisi 2016 dan umur sisa sesuai API 579-1/ASME FFS-1, dan dievaluasi kembali menggunakan API 510, API 570, API Standard 653, serta Peraturan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2021. Berdasarkan identifikasi mekanisme kegagalan dan hasil analisis PoF, metode inspeksi yang tepat untuk mengurangi PoF dapat dipilih. Selain itu, studi pengaruh perubahan parameter proses terhadap laju korosi, umur sisa, dan PoF juga dilakukan, mengingat nilainya yang tidak konstan sepanjang waktu, terutama tekanan. Hasil analisis menunjukkan bahwa interval inspeksi untuk separator V-1102-B adalah pada tahun ke-4,7, V-1103-B pada tahun ke-10, dan perpipaan 133-B-8 pada tahun ke-3,1 sejak kalkulasi dengan efektivitas metode inspeksi kategori C, C, dan A secara berturut-turut. Dengan perencanaan ini, kemungkinan kegagalan V-1102-B menurun sebesar 0,01%, V-1103-B menurun sebesar 45%, dan 133-B-8 menurun sebesar 99,75%. Berdasarkan hasil studi perubahan parameter proses, perubahan tekanan memiliki pengaruh yang tidak signifikan pada umur sisa dan PoF dengan maksimum penurunan 0,05% dan 0,0023% secara berturut-turut.