BAB 1 Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Ignatius Jovann Muliono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kendaraan udara sangat cocok untuk pengiriman ekspres atau penjemputan pada rute pendek. Helikopter dengan kontrol UAV bisa menjadi jawaban untuk mengirimkan logistik di daerah akses terbatas seperti Papua dengan topografi yang sulit diakses. UAV bisa mengurangi kemungkinan korban jiwa karena dengan UAV kontrolnya otonom dengan komputer tanpa pilot layaknya pesawat biasa.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang struktur helicopter dan menentukkan tube sizing yang digunakan sebagai material dari struktur helicopter. Penelitian ini akan terbagai menjadi tiga bagian utama, yaitu badan helicopter, ekor helicopter, dan kaki helicopter dimana setiap desain dari ketiga bagian utama tersebut akan dianalisis berdasarkan nilai safety factor dan tekanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada desain awal badan helicopter, nilai safety factor berada dibawah 1.5 sehingga perlu dilakukan reinforced pada desain tersebut. Hasil dari reinforced yang dilakukan menghasilkan nilai safety factor diatas 1.5, sehingga desain reinforced badan helicopter diterima. Pada ekor helikotper, analisis ditinjau dalam 2 kondisi yaitu kondisi normal dan 1/12 MTOW. Seluruh hasil analisis pada ekor helicopter juga menghasilkan nilai safety factor diatas 1.5, sehingga desain reinforced bada helicopter diterima. Kemudian pada kaki helicopter, bahan AISI 4130 tidak dapat digunakan karena nilai safety factor yang terlalu kecil sehingga digantikan dengan carbon fiber atau kevlar.
Dalam desain ini, High Strength Steel AISI 4130 akan digunakan sebagai bahan yang membentuk rangka dengan diameter material 0,5 inci (12,7 mm) dan schedule 40 (4 mm).