Abstrak - Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Mohamad Viegho Anthory
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Baja Hadfield, baja mangan austenitik dengan 1,2% C dan 12% Mn, dikenal karena
ketangguhan dan ketahanan ausnya yang luar biasa, menjadikannya cocok untuk aplikasi berdampak
tinggi seperti komponen frognose rel kereta api dengan menggunakan teknik solution treatment dan
shot peening. Adapun persyaratan teknis untuk rel kereta api yang sesuai dengan EN 15689 bahwa
struktur mikro dari baja Hadfield harus free of carbide. Penelitian ini melibatkan persiapan spesimen
baja Hadfield, yang kemudian dilakukan solution treatment pada temperatur 1150 OC untuk
melarutkan karbida, diikuti dengan shot peening dengan variasi waktu dan intensitas untuk
menghasilkan strain hardening. Adapun karakterisasi yang dilakukan berupa pengujian kekerasan,
surface contour, surface roughness, dan metalografi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
signifikan dalam kekerasan permukaan setelah shot peening, dengan semua spesimen yang telah
dilakukan perlakuan memenuhi syarat kekerasan minimum 370 HV (37-38 HRC) sesuai dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 60/2012 dan persyaratan teknis standar EN
15689. Analisis mikrostruktur mengungkapkan pembentukan mekanisme twinning yang
berkontribusi pada peningkatan kekerasan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi solution
treatment dan shot peening secara efektif mengoptimalkan sifat mekanik baja Hadfield,
menjadikannya material yang layak untuk aplikasi frognose.