2008 TA PP YOHANES 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-ABSTRAK
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-BAB 6
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YOHANES 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Job shop scheduling adalah model permasalahan penjadwalan pekerjaan manufaktur
yang bertujuan memperoleh total waktu pengerjaan (makespan) minimum. Model
permasalahan ini dapat digunakan untuk memodelkan banyak permasalahan
manufaktur di dunia nyata, seperti perakitan kendaraan, pembuatan alat elektronik dan
produksi makanan .dll. Permasalahan ini bersifat NP-hard sehingga untuk tingkat
kesulitan yang semakin tinggi, sangat sulit untuk menemukan solusi optimal dari
sebuah kasus job shop scheduling.
Solusi dari permasalahan job shop scheduling ini dapat ditemukan dengan
menggunakan sebuah penjadwal (scheduler) dengan kemampuan komputasi tertentu
(formula matematika, branch and bound atau aproksimasi). Tapi seiring dengan
kebutuhan komputasi yang semakin besar, penggunaan sebuah penjadwal tidak lagi
efisien. Perkembangan sistem komputasi dewasa ini bergerak ke arah komputasi
terdistribusi sehingga penjadwal pun berkembang mengikutinya.
Dalam tugas akhir ini, penulis membangun sistem multiagent untuk
mengimplementasikan penjadwalan terdistribusi pada permasalahan job shop
scheduling. Sistem multiagent ini memiliki kemampuan penalaran dan pembelajaran
untuk dapat menentukan solusi terbaik untuk permasalahan yang berbeda secara
otomatis. Sistem ini menggunakan case-based reasoning sebagai penalarannya dan
reinforcement learning sebagai pembelajarannya.
Setelah membangun dan menguji sistem multiagent dengan case-based reasoning dan
reinforcement learning ini, penulis menyimpulkan bahwa sistem multiagent dapat
menyelesaikan permasalahan job shop scheduling dan dapat belajar untuk
menghasilkan solusi yang optimal untuk setiap kasus.