ABSTRAK Isna Wafiq Azizah
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Perusahaan objek penelitian yang sedang diteliti ini merupakan perusahaan
manufaktur yang bergerak di bidang industri karet alam yang berlokasi di Kota
Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan aliran proses produksinya, terdapat satu lokasi
departemen yang menerapkan konsep flexible Job shop dengan sistem manufaktur
Make to Order (MTO). Hal ini dapat dilihat pada banyaknya penggunaan mesin
press yang sejenis meskipun memiliki spesifikasi berbeda (flexibility process) yang
digunakan oleh perusahaan objek penelitian.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah ketidakmampuan
perusahaan memenuhi due date yang telah disepakati antara pihak marketing
dengan konsumen. Hal ini disebabkan penggunaan penjadwalan yang masih
berdasarkan intuisi dari supervisi produksi dan supervisi PPIC. Selama 10 bulan
terakhir dari Bulan Juli 2022 hingga April 2023, terjadi keterlambatan pesanan di
atas 50% dan paling besar terjadi di Bulan April 2023 sebesar 85,71%..
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan merancang suatu model
penjadwalan numerik flexible Job shop yang mampu meminimalkan tardiness
sesuai dengan karakteristik perusahaan objek penelitian. Model numerik acuan
yang digunakan pada penelitian ini adalah model matematis yang telah
dikembangkan oleh Roshanaei (2012). Model ini akan disesuaikan kembali agar
sesuai dengan fungsi tujuan yang diminta dan menghasilkan variabel keputusan
untuk menentukan mesin yang terpilih untuk mengerjakan operasi dari pekerjaan
tertentu.
Input yang dibutuhkan untuk menyelesaikan adalah data routing operasi, waktu
proses, dan due date untuk setiap pekerjaan. Komputasi ini dibantu dengan
menggunakan perangkat lunak GUROBI yang diawali dengan melakukan
pengujian model usulan dengan menggunakan data historis dari perusahaan selama
periode penjadwalan 15, 17, 18, dan 19 April 2023. Hasil pengujian ini berhasil
menurunkan keterlambatan atau tardiness sebesar 34,5 jam atau sebesar 76,029%.
Setelah dilakukan perbandingan dengan model existing yang dimiliki oleh
perusahaan, model usulan memberikan hasil yang lebih baik.