Abstrak - Hafidh Maulana Matin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas dari sektor industri akuakultur yang banyak diproduksi di Indonesia karena memiliki daya jual yang tinggi. Akan tetapi, terdapat permasalahan penurunan produktivitas udang putih yang disebabkan oleh outbreak acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus pada setiap tahapan budidaya udang putih sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi industri akuakultur. Pada penelitian ini dilakukan ujicoba untuk menentukan konsentrasi letal dari bakteri V. parahaemolyticus pada udang putih untuk dapat menyebabkan AHPND dan kematian pada udang putih pada tahap pendederan. Pendederan udang post-larvae PL10 selama 28 hari dilakukan dengan perlakuan yang sama dan ditumbuhkan pada kondisi pertumbuhan optimal untuk memperoleh udang putih hasil pendederan yang optimal. Pengujian udang putih terhadap V. parahaemolyticus dilakukan dengan menginokulasi 10% (v/v) V. parahaemolyticus secara langsung ke dalam tangki dengan variasi konsentrasi akhir V. parahaemolyticus di dalam tangki, yaitu 108 CFU/mL, 107 CFU/mL, 106 CFU/mL, 105 CFU/mL, 104 CFU/mL, dan 0 (kontrol). Selama uji tantang, dilakukan pengamatan parameter kualitas air, parameter biologis, serta parameter mikrobiologis. Hasil pengamatan uji tantang menunjukkan mortalitas udang putih mencapai 100% pada konsentrasi V. parahaemolyticus di dalam tangki 107 CFU/mL dalam waktu 3 jam setelah inokulasi dan pada konsentrasi V. parahaemolyticus di dalam tangki 108 CFU/mL dalam waktu 1 jam setelah inokulasi. Hasil pengamatan morfologi udang mengindikasi kematian udang dengan gejala umum AHPND, yaitu hepatopankreas berwarna coklat pucat hingga putih serta usus kosong. Hasil pengamatan angka lempeng total (ALT) pada medium TCBS dari sampel air mengindikasikan keberadaan koloni yang diduga V. parahaemolyticus yang sebanding dengan konsentrasi V. parahaemolyticus yang diinokulasi ke dalam tangki. Hasil pengamatan ALT pada medium TCBS dari sampel whole-body udang mengindikasikan keberadaan koloni yang diduga V. parahaemolyticus dengan kepadatan 106 CFU/mL pada tubuh udang putih mati serta menunjukkan tidak adanya keberadaan mikroba dengan morfologi seperti V. parahaemolyticus pada udang putih sehat. Dari keseluruhan hasil penelitian, disimpulkan bahwa konsentrasi letal V. parahaemolyticus pada udang putih di dalam sistem akuakultur akibat AHPND adalah 107 CFU/mL.