Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi semen di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1975 di wilayah
Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini memiliki cabang pabrik di Palimanan,
Cirebon, Jawa Barat; Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; dan Tanggungharjo,
Grobogan, Jawa Tengah. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di wilayah Cirebon
memiliki Departemen Delivery yang bertugas mendistribusikan semen ke seluruh wilayah
Indonesia. Oleh karena itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di wilayah Cirebon
membutuhkan model peramalan agar dapat memperkirakan jumlah semen yang
didistribusikan ke depannya.
Perancangan model peramalan menggunakan data historis distribusi semen dari Januari
2022 hingga Maret 2024. Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan pemrograman
Python dengan metode Auto Machine Learning (AutoML). Nantinya, dari AutoML tersebut
dapat diperoleh model terbaik dari berbagai model yang diuji. Pada penelitian ini, model
yang terpilih adalah Extremely Randomized Trees (XRT) yang berasal dari H2O, salah satu
jenis AutoML. Model tersebut dipilih karena memiliki performa terbaik berdasarkan
pengukuran nilai error seperti Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Error
(MSE), Root Mean Squared Error (RMSE), dan Mean Absolute Percentage Error
(MAPE).
Model peramalan tersebut dapat digunakan untuk meramalkan jumlah distribusi semen
(dalam ton) selama 12 bulan (setahun) dari April 2024 hingga Maret 2025. Jumlah
distribusi semen tersebut digunakan untuk mengestimasi total kendaraan yang dibutuhkan
selama setahun beserta biaya operasional distribusi semen dari April 2024 s.d. Maret 2025.
Estimasi total kendaraan yang dibutuhkan selama setahun adalah sebanyak 31.520
kendaraan, dengan estimasi biaya operasional distribusi semen sebesar Rp 71.632.436.000
Estimasi ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan total kendaraan aktual selama setahun
yang sebanyak 33.900 kendaraan, dengan biaya operasional distribusi semen aktual sebesar
Rp 77.378.553.000.