digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Carbon, capture, and storage (CCS) merupakan teknologi yang di desain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menangkap carbon dioksida (????????2) dari sumber stasioner besar, seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil, lalu menginjeksikannya ke dalam formasi. Pada studi ini, program CCS akan dilakukan pada sumur X, yang merupakan sumur eksplorasi gas, dengan mengubahnya menjadi sumur injeksi ????????2. Sumur X menggunakan semen Portland yang biasanya digunakan pada sumur minyak dan gas konvensional. Secara kimia, semen ini tidak stabil ketika berada di lingkungan yang kaya ????????2 sehingga kualitas dari ikatan semen perlu diperhatikan. Studi ini berfokus pada analisis kualitas ikatan semen berdasarkan hasil interpretasi terhadap data Cement Bond Log (CBL)dan Variable Density Log (VDL) serta hasil perhitungan bonding index (BI). Analisis dilakukan pada casing produksi (casing 9 5/8”) setelah dilakukan program squeezing untuk meningkatkan ikatan semen di atas zona perforasi. Squeeze cementing telah dilakukan di sumur X pada tahun 2017. Squeeze cementing dilakukan pada 4 zona dengan objektif yang berbeda. Zona 1 dan 2 berada di zona poduksi pada casing 9 5/8” dan masing-masing dilakukan pada interval kedalaman 538 – 540 m dan 610 – 613 m. Analisis kualitas ikatan semen setelah program squeezing pada zona 1 dan 2 akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan kriteria dan persyaratan minimum yang telah ditetapkan. Analisis kualitas ikatan semen setelah squeeze cementing baik secara kualitatif maupun kuantitatif menunjukkan bahwa squeezing tidak berhasil mengurangi amplitudo hingga maksimum 10 mV dan meningkatkan ikatan semen sesuai dengan persyaratan sumur injeksi ????????2. Selain itu, interpretasi hasil log pada VDL juga mengamati adanya mikro-anulus di zona injeksi. Squeeze cementing yang dilakukan pada casing 9 5/8” tidak mengubah kualitas ikatan semen secara signifikan. Sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, squeeze cementing yang dilakukan tidak dapat memenuhi kualifikasi minimum kualitas semen untuk tujuan injeksi ????????2.