Terjadinya peningkatan kasus resistensi antimikroba mendorong dilakukannya berbagai penelitian untuk menemukan senyawa antimikroba baru. Banyak sumber daya alam yang berasal dari laut kini menjadi salah satu sumber penelitian pencarian obat yang sangat menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi mikroba dari rumput laut yang diambil dari Pantai PAL, Anyer dan diuji aktivitas antimikrobanya terhadap Staphylococcus aureus, Eschericia coli, dan Candida albicans. Tahapan penelitian dimulai dengan proses isolasi mikroba dari rumput laut menggunakan media YPDA. Isolat kemudian dimurnikan dan difermentasi. Fermentasi isolat kapang diawali dengan kultivasi menggunakan shaker selama 3 hari dan dilanjutkan dengan fermentasi statis selama 3-4 minggu. Fermentasi isolat bakteri dilakukan dengan fermentasi dinamis menggunakan shaker selama 7 hari. Hasil fermentasi dipisahkan antara media dan biomassanya dengan menggunakan filtrasi dengan Buchner vakum untuk isolat kapang dan sentrifuga untuk isolat bakteri. Media dan biomassa yang diperoleh kemudian diekstraksi dengan pelarut etil asetat. Ekstrak kering yang diperoleh dilakukan skrining aktivitas dengan metode difusi cakram. Ekstrak yang menghasilkan diameter hambat diuji lebih lanjut dengan metode mikrodilusi dan drop test untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bakterisidal/Fungisidal Minimum (KBM/KFM). Dari hasil penelitian, diperoleh 2 isolat kapang dan 3 isolat bakteri yang diberi kode FPAL 1, FPAL 2, BPAL 1, BPAL 2, dan BPAL 3. Hasil aktivitas tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak media dan biomassa FPAL 1 terhadap S. aureus dan C. albicans dengan nilai KHM masing-masing 250 ?g/mL. Hasil penelitian ini menunjukkan isolat jamur FPAL 1 mempunyai aktivitas antimikroba moderat dan berpotensi menjadi sumber antimikroba baru.