Keberhasilan eksplorasi laut dalam pada Lapangan X di Lepas Pantai Cekungan
Kutai telah menghasilkan penemuan cadangan gas bumi yang signifikan berasal
dari sejumlah segmen reservoirnya. Pada penelitian ini, segmen reservoir yang
dikaji adalah segmen BSN yang merupakan endapan turbidit laut dalam slope
channel complex berumur Pliosen. Reservoir ini dicirikan oleh hubungan
stratigrafi yang kompleks dari elemen arsitekturalnya dan heterogenitas distribusi
fasiesnya. Di daerah penelitian, reservoir ini terhubung secara hidraulik, namun
data performa produksi menunjukkan bahwa terdapat laju produksi yang berbeda
dari ketiga sumur produksi (BSN-5, BSN-6, dan BSN-9). Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kompleksitas geometri
elemen arsitektural dalam mempengaruhi distribusi kualitas reservoir pada daerah
penelitian.
Penelitian ini menerapkan sejumlah metode yang sistematis dan terintergrasi
dengan ketersediaan data yang ada yaitu berupa data seismik 3D, data seismik
inversi 3D, data batuan inti, data log tali kawat, dan data dinamik. Sejumlah data
tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis lingkungan pengendapan,
perhitungan petrofisika dan interpretasi elemen arsitektural hingga pemodelan
geologi 3D. Analisis elemen arsitektural dilakukan menggunakan pendekatan
fundamental dasar metode seismik stratigrafi untuk memetakan dan memahami
geometri, distribusi, dan kerangka sedimentologinya pada endapan laut dalam
slope channel complex. Kemudian, pemodelan reservoir statis 3D dilakukan
menggunakan metode Sequential Indicator Simulation (SIS) dan Sequential
Gaussian Simulation (SGS) menggunakan data sumur dan pemodelan tren berupa
data seismik inversi probabilitas fasies untuk mengetahui distribusi populasi fasies
dan properti reservoir diluar dari data sumur yang ada dalam area peneltian.
Dengan demikian, hubungan terhadap kualitas reservoirnya dilakukan
berdasarkan karakter elemen arsitektural, ketebalan net reservoir dan nilai properti
reservoirnya. Penelitian ini berhasil menginterpretasikan proses pengendapan dan memetakan 6
individu channel elements yang merupakan bagian dari sistim channel complex
dengan geometri elemen arsitektural yang terbagi menjadi channel axis, channel
margin, dan slope mudstones. Proses sedimentasi pada channel complex ini
terendapkan oleh mekanisme arus turbidit dan pada gradien lereng yang curam
yaitu pada geometri deepwater slope dengan seluruh channel elements yang
terendapkan secara beramalgamasi dengan progradational stacking pattern yang
saling terkoneksi satu sama lain dikarenakan sifat channel yang saling mengerosi.
Analisis kualitas reservoir juga menunjukkan bahwa BSN-5 dan BSN-6 memiliki
kualitas reservoir yang sangat baik dengan rata-rata porositas dan permeabilitas
0,20% dan 97 mD tercermin dari performa produksi yang tinggi karena kedua
sumur tersebut menembus channel axis. Sedangkan, sumur produksi BSN-9
menunjukkan performa produksi yang rendah disebabkan sumur ini menembus
channel margin dengan kualitas reservoir yang kurang baik dengan nilai rata-rata
porositas dan permeabilitas, 0,15% dan 32 mD.