Abstrak - Annisa Rahmawati Kisam
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Ikan layur (Trichiurus lepturus) merupakan komoditas ikan potensial di perairan Kabupaten Pangandaran. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan secara Open Access atau terbuka sehingga dapat diakses secara bebas oleh siapapun. Tidak adanya pembatasan pada jumlah ikan yang ditangkap dapat menyebabkan penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat produksi, upaya tangkap dan rantai ekonomi yang optimal, baik dari sisi biologi dan ekonomi sehingga pengelolaan sumber daya ikan layur di perairan Kabupaten Pangandaran dapat berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan nelayan sedangkan data sekunder berupa statistik perikanan tangkap tahun 2018—2023 diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Analisis yang digunakan yaitu analisis bioteknis, bioekonomi, dan optimasi statik pemanfaatan menggunakan metode bioekonomi model Gordon-Schaefer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap standar adalah purse seine dengan rata-rata CPUE (catch per unit effort) layur adalah 32,86 kg/trip. Estimasi parameter biologis menghasilkan nilai laju intrinsik pertumbuhan (r) senilai 0,872 ton/tahun, koefisien alat tangkap (q) senilai 0,00012 ton/trip, dan daya dukung lingkungan (K) senilai 277.083 ton. Sumber daya layur di Pangandaran belum mencapai overfishing. Tingkat pemanfaatan layur adalah 42,69% dengan status ‘berkembang’. Rezim pengelolaan berkelanjutan yang tepat adalah Maximum Economic Yield (MEY) karena memberikan rente ekonomi terbesar sebanyak Rp549.802.899/tahun dengan upaya penangkapan maksimum 3.684 trip/tahun dengan jumlah tangkapan maksimum 80,35ton/tahun.