ABSTRAK - April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA April Selina
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perawatan endodontik dapat menyebabkan pelemahan struktur gigi secara signifikan.
Restorasi gigi pasca perawatan endodontik bertujuan untuk melindungi jaringan gigi yang
tersisa, mencegah infeksi berulang pada sistem saluran akar, mengganti struktur gigi yang
hilang, dan mengurangi tegangan yang terjadi pada gigi. Restorasi gigi pasca perawatan
endodontik terbagi menjadi restorasi direk dan restorasi tidak langsung. Restorasi direk adalah
restorasi yang paling sering digunakan dan prosesnya langsung dilakukan pada rongga gigi.
Material yang dipilih untuk restorasi direk adalah material komposit. Komposit memiliki sifat
material yang paling menyerupai sifat gigi. Komposit akan diperkuat dengan fiber untuk
meningkatkan kekuatannya.
Kekuatan dari komposit dan keberhasilan dari restorasi direk dengan pita fiber pasca
perawatan endodontik akan dianalisis dengan pemodelan model 3D dari gigi dan restorasinya.
Model gigi akan dimodifikasi dengan menghilangkan dinding mesial dan lingual pada sisi
mesial dan tersisa enamel di lingual untuk model 1 dan 2. Modifikasi pada model 3 dan 4 dengan
menghilangkan enamel dan dentin pada sisi mesial, lingual, setengah mahkota bukal, dan
setengah mahkota distal. Analisis pemodelan tersebut dilakukan dengan metode elemen hingga
untuk memprediksi potensi terjadinya debonding dan kegagalan material. Hasil analisis ini
dapat menjadi alternatif untuk para dokter gigi dalam memprediksi kegagalan material dan
potensi debonding pada restorasi pasca perawatan endodontik selain dengan penelitian in vitro.
Analisis kegagalan dilakukan dengan melihat distribusi tegangan tarik maksimum,
tegangan tekan minimum, dan nilai ikatan antarmuka yang terjadi pada model. Model 1 dan
model 2 berpotensi untuk mengalami kegagalan terhadap tegangan tarik akibat pembebanan
ekstrem. Beberapa ikatan antarmuka pada komponen model 1 dan model 2 mengalami
debonding. Model 3 dan model 4 tidak mengalami kegagalan material dan debonding akibat
pembebanan vertikal (720 N) dan lateral (200 N) pada permukaan oklusal.