digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riyadi Zakia Syahrulloh
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Riyadi Zakia Syahrulloh
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi yang dilewati oleh cincin api pasifik, keadaan ini memungkinkan terbentuknya gugusan gunung api yang memiliki potensi bahaya yang tinggi serta menyebabkan kerugian yang besar. Hal ini perlu diwaspadai beberapa gunung berapi yang telah lama tidak terlihat aktivitasnya seperti Gunung Laworkawra dengan erupsi terakhir terjadi pada tahun 1968 yang berada di Pulau Nila. Analisis hipotetik dapat dilakukan dengan simulasi numerik tsunami guna melakukan mitigasi. Simulasi numerik tsunami dengan pembangkit longsor bawah laut dapat diteliti dengan menggunakan model COMCOT (Cornell Multi-grid Coupled Tsunami Model) dengan persamaan NSWE (Non-linear Shallow Water Equations) dan domain bersarang hingga 10 layer. Data batimetri yang digunakan berasal dari data batimetri IHO (International Hydrographic Organization) dan data Topografi Nasional (DEMNAS). Skenario yang disimulasikan berjumlah lima skenario dengan perbedaan volume longsoran yang merujuk pada kejadian tsunami Pulau Teon 1660 sebesar 0,275 km3, Gunung Anak Krakatu 2018 sebesar 2,8 km3, Gunung Ruang 1871 sebesar 12 km3 dan estimasi daerah rawan longsor di sekitar Pulau Nila sebesar 12.06 km3 serta 1,4 km3 Hasil simulasi numerik tsunami dengan pembangkitan longsor bawah laut memiliki waktu perambatan tercepat 3,5 menit dan tinggi rendaman tsunami tertinggi sebesar 228 meter di daerah Pulau Nila, sedangkan tsunami paling lambat menjalar menuju Pulai Kei Kecil selama 39 menit dengan tinggi rendaman tsunami tertinggi 0,32 meter. Dari lima skenario didapatkan bahwa tsunami yang diakibatkan oleh longsor akan bersifat lokal dan merusak di daerah pembangkitan, seperti Pulau Serua, Pulau Nila dan Pulau Teon sedangkan daerah yang relatif lebih jauh seperti Pulau Damar, Pulau Romang, Pulau Moa, Pulau Babar, Kepulauan Jendena, dan Kepulauan Kei Kecil memiliki kerusakan lebih rendah dari daerah sekitar pembangkitan tsunami.