digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Non Revenue Water (NRW) atau air tak berekening adalah masalah utama yang harus diselesaikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia. Tingkat NRW dapat disebut baik jika nilainya dibawah 20%. Namun, berdasarkan Laporan Kinerja BUMD 2023, tingkat NRW di Indonesia mencapai 33,9%. Nilai NRW didapatkan dengan mencari selisih antara jumlah air yang diproduksi atau volume sistem dengan volume air yang dikonsumsi oleh pelanggan PDAM. Untuk mengatasi NRW secara tepat, dibutuhkan data volume air konsumsi pelanggan yang akurat. Saat ini, sistem pencatatan konsumsi pelanggan yang dilakukan oleh PDAM memiliki tingkat kesalahan yang tinggi dengan faktor utamanya berasal dari kelalaian manusia. Petugas pencatat meter air bertugas untuk mencatat kurang lebih 3.000 meter air tiap bulannya. Tingginya beban kerja ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan pencatatan. Terdapat juga kasus dimana petugas tidak dapat mengakses meter air yang berada didalam rumah yang antara lain disebabkan oleh terkunci dan tidak adanya orang didalam rumah tersebut atau bahkan karena hewan peliharaan, seperti anjing, yang galak. Setelah itu, data yang telah dikumpulkan dikirimkan kepada administrator PDAM untuk kemudian dimasukkan kedalam sistem untuk dihitung biaya konsumsi air tiap pelanggan. Administrator pun tidak luput dari kelalaian seperti kesalahan dalam memasukkan data hingga hilangnya data. Tingkat akurasi dari meter air juga mempengaruhi NRW, semakin tinggi akurasi meter air maka volume air pelanggan juga akan semakin tepat. Oleh karena itu, diusulkan untuk membuat perangkat meter air elektrik yang dapat mengirimkan data secara otomatis dengan tingkat akurasi yang setidaknya sama dengan meter air mekanik yang sekarang umum digunakan oleh PDAM. Tulisan ini memfokuskan hasil dari perancangan dan implementasi pada bagian komunikasi dan antarmuka website. Metode komunikasi yang dipilih adalah menggunkaan teknologi LoRaWAN dengan memanfaatkan layanan dari Antares Telkom. Hasil akhir sudah memenuhi seluruh spesifikasi, namun masih memiliki kelamahan dalam ketepatan waktu pengiriman data dan dari aspek skalabilitasnya.