PT. PMGS merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melayani kebutuhan air
bersih masyarakat. PT. PMGS memiliki beberapa SPAM untuk melayani pelanggan, salah
satunya adalah SPAM Cijanggel. SPAM Cijanggel melayani Kecamatan Ngamprah dan
Kecamatan Cisarua dengan metode pengaliran gravitasi. SPAM Cijanggel menggunakan
sumber air dari Sungai Cijanggel. Sungai Cijanggel memiliki debit aliran air sungai sebesar 50
liter/detik. Dari sungai tersebut, air ditransmisikan menuju reservoir sebelum didistribusikan
ke pelanggan. Debit aliran air distribusi dari reservoir menuju ke rumah pelanggan bernilai 43
liter/detik. Tetapi, berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa air yang terjual atau sampai ke
pelanggan hanya sebesar 23 liter/detik. Hal ini menjadi masalah karena nilai NRW (Non
Revenue Water) pada jaringan distribusi SPAM Cijanggel mencapai 43%. Hal ini jauh
melampaui standar toleransi NRW PDAM Nasional sebesar 20% (Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum no. 20/PRT/M/2006). Oleh karena itu, dibutuhkan metode untuk mengurangi NRW
hingga dapat mencapai standar nasional tersebut. Terdapat metode District Meter Area (DMA)
yang efisien dalam menanggulangi NRW. Tiga buah alternatif yang bertujuan untuk menekan
nilai NRW dirancang untuk menanggulangi permasalahan tersebut di wilayah studi. Ketiga
alternatif tersebut dirancang untuk menggunakan DMA dengan perbedaan-perbedaan yang
berdasarkan jumlah SR dalam zona DMA, jumlah meter air untuk mengukur air masuk dan air
keluar, variasi kontur, dan kebutuhan penambahan pipa. Alternatif terpilih merupakan
alternatif yang paling memenuhi kriteria design paling banyak dan kebutuhan penambahan
pipa paling minimum. Berdasarkan pertimbangan tersebut, alternatif yang terpilih adalah
alternatif 3 dengan satu zona DMA dan tetap mempertahankan dua branch eksisting.