digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan yang sangat besar pada infrastruktur dan bangunan, yang menyebabkan tantangan besar dalam proses evakuasi korban. Penyelamatan korban dari reruntuhan bangunan memerlukan strategi yang efektif dan teknologi yang mendukung agar dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan sebuah sistem pencarian korban gempa berbasis Raspberry Pi 4 yang dilengkapi dengan fitur video streaming dan pelacakan jalur. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi visual secara real-time mengenai kondisi lingkungan sekitar dan jalur yang telah dilalui oleh perangkat pencarian, yang kemudian disampaikan kepada tim penyelamat yang berada di luar lokasi bencana. Dengan informasi ini, tim penyelamat dapat lebih mudah menentukan lokasi korban dan merencanakan jalur evakuasi yang optimal. Sistem yang penulis kembangkan menggunakan Raspberry Pi 4 sebagai pusat kendali dan pemancar sinyal WiFi. Dengan kemampuan untuk berfungsi sebagai access point mandiri, Raspberry Pi 4 dapat menciptakan jaringan WiFi sendiri tanpa memerlukan koneksi internet. Hal ini sangat penting dalam situasi pasca bencana di mana infrastruktur komunikasi sering kali mengalami kerusakan atau tidak stabil. Jangkauan efektif dari access point ini mencapai hingga 40 meter di dalam ruangan, dengan throughput yang cukup signifikan untuk kebutuhan komunikasi data dalam operasi penyelamatan. Pada jarak 15 meter, kecepatan unduh dan unggah masing-masing mencapai 0.47 MBps dan 0.54 MBps, yang memenuhi kebutuhan untuk transmisi video streaming dan data pelacakan secara real-time. Ini memungkinkan tim penyelamat untuk memantau kondisi di lapangan secara langsung dan memberikan instruksi yang tepat kepada perangkat pencarian di lapangan. Sistem ini juga mencakup antarmuka web yang intuitif, memungkinkan operator untuk memonitor kondisi lingkungan dan jalur pergerakan perangkat secara bersamaan. Antarmuka ini menampilkan video streaming langsung serta peta jalur yang telah dilalui dalam satu halaman terpadu, memudahkan operator dalam membuat keputusan cepat dan tepat dalam situasi kritis. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan fitur untuk menyimpan koordinat posisi korban yang ditandai oleh operator, memberikan informasi yang sangat berharga dalam upaya penyelamatan. Implementasi sistem ini melibatkan berbagai aspek teknis, termasuk konfigurasi jaringan, pengaturan access point, serta algoritma pengolahan data untuk memastikan akurasi dan keandalan informasi yang disampaikan. Dengan antarmuka yang user-friendly, operator dapat dengan mudah menandai lokasi korban dan menyimpan data tersebut untuk referensi lebih lanjut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini dapat beroperasi dengan baik dalam simulasi kondisi reruntuhan bangunan pasca gempa. Jangkauan komunikasi yang memadai dan kualitas video streaming yang sesuai dengan standar minimal untuk pengenalan objek menjadikan sistem ini solusi praktis dan efektif dalam membantu tim penyelamat. Dengan kemampuan beroperasi tanpa ketergantungan pada koneksi internet dan menyediakan informasi visual secara real-time, sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi penyelamatan di lapangan. Sistem ini telah diuji dalam berbagai kondisi lingkungan untuk memastikan bahwa ia dapat berfungsi dengan baik dalam situasi nyata. Pengujian ini mencakup uji jangkauan, kecepatan transfer data, dan stabilitas koneksi dalam berbagai kondisi interferensi sinyal. Secara keseluruhan, pengembangan sistem ini menawarkan kontribusi signifikan dalam bidang teknologi penyelamatan bencana, khususnya dalam pencarian dan evakuasi korban gempa. Dengan integrasi teknologi canggih seperti Raspberry Pi 4 dan fitur-fitur yang mendukung operasional lapangan, sistem ini dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam situasi darurat. Selain itu, kemampuan sistem untuk beroperasi secara mandiri tanpa bergantung pada infrastruktur internet yang mungkin rusak pasca bencana menjadikannya solusi yang andal dan praktis. Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam upaya penyelamatan korban gempa di masa depan, membantu tim penyelamat untuk bekerja lebih efektif dan efisien, serta menyelamatkan lebih banyak nyawa.