digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Rina Herliana
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Daerah penelitian memiliki tingkat penggunaan air tanah yang tinggi, namun kualitas air tanah belum diketahui dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah dengan menganalisis parameter fisik dan kimia air tanah berdasarkan baku mutu untuk air minum dan air irigasi. Uji infiltrasi juga dilakukan untuk memperkirakan nilai konduktivitas hidraulik berdasarkan jenis tanah pelapukan dan kondisi tata guna lahan. Analisis sifat fisik dan kimia air tanah dilakukan pada sembilan mata air, sepuluh sumur gali, dan 27 sumur bor. Uji laboratorium menggunakan Ion Chromatography dilakukan pada sepuluh sampel air tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur air tanah berkisar antara 22,3–29,4 °C, nilai pH 5,83–8,02, total padatan terlarut (TDS) 86–317 mg/L, dan daya hantar listrik (DHL) 130–481 ?S/cm. Konsentrasi nitrat (17,28-228,96 mg/L) yang melebihi baku mutu mengindikasikan telah terjadi pencemaran air tanah akibat aktivitas antropogenik berupa pertanian dan kebocoran tangki septik. Analisis hidrokimia menunjukkan adanya tiga fasies air tanah, Ca/Mg-HCO3, Ca/Mg-Cl/SO4, dan Ca-mixed. Berdasarkan parameter NA%, SAR, dan Diagram Wilcox, semua sampel air tanah layak untuk keperluan irigasi, kecuali pada satu titik (SB-18). Hasil analisis laju infiltrasi menghasilkan nilai konduktivitas hidraulik rata-rata sebesar 3,91×10-5 cm/s pada litologi breksi volkanik, 7,7×10-4 cm/s pada litologi lava, 1,46×10-3 cm/s pada tuf dan 3,8×10-3 cm/s untuk tuf berbatuapung. Sebaran laju infiltrasi mengindikasikan wilayah pertanian memiliki laju infiltrasi lebih cepat dibandingkan dengan wilayah permukiman.