digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Kayla Divani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan produk hortikultura yang banyak digemari oleh penduduk Indonesia. Buncis ini termasuk kedalam tanaman semusim yang menjadi salah satu sumber protein nabati dan juga kaya akan vitamin. Buncis banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai sayuran karena kandungannya. Tetapi, karena adanya penurunan kualitas lahan maka produksi buncis menurun setiap tahunnya. Produksi buncis terjadi penurunan dari tahun 2010 yang dapat menghasilkan 3,36 kg/ha sampai pada tahun 2017 hanya dapat menghasilkan 2,79 kg/ha Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi buncis yaitu salah satu caranya dengan penggunaan pupuk organik sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik agar penurunan kualitas lahan tidak semakin meluas. Penggunaan pupuk tulang ayam dan pupuk kandang ayam sebagai pupuk organik berpotensi untuk meningkatkan produksi tanaman buncis dengan kandungan unsur hara yang dimilikinya. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk menentukan produksi dan produktivitas tanaman buncis dengan pemberian campuran pupuk tulang ayam dan pupuk kandang ayam. Pengamatan dilakukan dengan pemberian tiga perlakuan yaitu pupuk NPK, pupuk organik komersil dan campuran pupuk tulang ayam dan pupuk kandang ayam untuk membandingkan hasil dari ketiga perlakuan tersebut pada tanaman buncis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk tulang ayam dan pupuk kandang ayam dalam produksi buncis (Phaseolus vulgaris L.) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, lebar daun, jumlah bunga, jumlah polong, bobot polong, shoot-root ratio, produktivitas. Produktivitas buncis dalam penelitian ini berkisar 7-12 ton/ha, serta produksi buncis berkisar pada angka 16-25 gram.