Abstrak - Kayla Divani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan produk hortikultura yang banyak
digemari oleh penduduk Indonesia. Buncis ini termasuk kedalam tanaman semusim
yang menjadi salah satu sumber protein nabati dan juga kaya akan vitamin. Buncis
banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai sayuran karena kandungannya.
Tetapi, karena adanya penurunan kualitas lahan maka produksi buncis menurun setiap
tahunnya. Produksi buncis terjadi penurunan dari tahun 2010 yang dapat menghasilkan
3,36 kg/ha sampai pada tahun 2017 hanya dapat menghasilkan 2,79 kg/ha Oleh karena
itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi buncis yaitu salah satu caranya
dengan penggunaan pupuk organik sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk
anorganik agar penurunan kualitas lahan tidak semakin meluas. Penggunaan pupuk
tulang ayam dan pupuk kandang ayam sebagai pupuk organik berpotensi untuk
meningkatkan produksi tanaman buncis dengan kandungan unsur hara yang
dimilikinya. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk menentukan produksi dan
produktivitas tanaman buncis dengan pemberian campuran pupuk tulang ayam dan
pupuk kandang ayam. Pengamatan dilakukan dengan pemberian tiga perlakuan yaitu
pupuk NPK, pupuk organik komersil dan campuran pupuk tulang ayam dan pupuk
kandang ayam untuk membandingkan hasil dari ketiga perlakuan tersebut pada tanaman
buncis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk tulang ayam dan pupuk
kandang ayam dalam produksi buncis (Phaseolus vulgaris L.) berpengaruh terhadap
tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, lebar daun, jumlah bunga, jumlah polong, bobot
polong, shoot-root ratio, produktivitas. Produktivitas buncis dalam penelitian ini
berkisar 7-12 ton/ha, serta produksi buncis berkisar pada angka 16-25 gram.