Karbon dioksida (CO2) sebagai kontributor utama emisi gas rumah kaca antropogenik
menciptakan suatu urgensi dalam mengembangkan sebuah solusi dalam upaya mitigasi
pelepasan karbon ke atmosfer dan mencegah perubahan iklim yang terus memburuk.
Konversi CO2 menjadi metanol dengan fotokatalis ZnO-CuO Z-scheme nanokomposit
dengan beberapa variasi loading yaitu 2,5, 5, 7,5, 10 %-mol telah disintesis secara sukses
menggunakan metode hydrometallurgical. Loading yang optimal dari katalis limbah
baterai juga disintesis pada 5%-mol sesuai dengan hasil karakterisasi.
Analisis XRD menunjukkan kesuksesan sintesis semua fotokatalis dengan analisis
struktur kristal pada pergeseran puncak, kristalinitas, dan rata-rata ukuran kristal. Hasil
SEM menunjukkan perubahan morfologis dari fotokatalis terhadap loading. Hasil UVVIS
DRS menunjukkan peningkatan absorbansi pada sinar tampak dan penurunan celahpita
terhadap peningkatan loading CuO. Absorbansi sinar tampak dari fotokatalis ZnO
yang disintesis dari limbah baterai telah dibuktikan lebih tinggi dibandingkan dari
prekursor komersial. N2 Isotherm (metode BET-BJH) menunjukkan bahwa semua
fotokatalis bersifat mesopori dengan tipe histeresis H3 dan area, volume pori, diameter
pori, dan distribusi ukuran pori yang bervariasi. Uji aktivitas menunjukkan bahwa
fotokatalis 5% CuO-ZnO dari limbah baterai memiliki yield metanol tertinggi jika
dibandingkan dengan semua fotokatalis lainnya. Tingkat produksi metanol yang tinggi
dan kinetikanya bisa dianalisis secara statistik, mengindikasikan skema yang digunakan
adalah mekanisme Z-scheme. Interaksi 2 arah antara pH lingkungan dan loading dari ZnO,
serta parameter pH dan loading secara independen mempengaruhi produksi metanol
dengan cara konversi fotokatalik. Sedangkan sumber fotokatalis (baik baterai maupun
komersial) tidak mempengaruhi produksi metanol. Dapat disimpulkan bahwa fotokatalis
yang disintesis dari produksi baterai dapat memproduksi hasil yang sebanding dengan
hasil dari prekursor komersial, bahkan lebih baik.