digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Allysa Rizka Widyanti
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Asam sitrat merupakan salah satu komoditas penting yang diaplikasikan secara luas seperti di industri pangan, farmasi, serta pembersih dan deterjen. Produksi komersial asam sitrat masih didominasi oleh metode fermentasi terendam, tetapi fermentasi fasa padat menunjukkan potensi yang lebih besar seperti perolehan asam sitrat yang lebih tinggi, kebutuhan energi lebih rendah, dan aplikasi limbah agroindustri sebagai substrat. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi terbaik untuk meningkatkan perolehan asam sitrat pada fermentasi fasa padat menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Fermentasi fasa padat dilakukan dengan memanfaatkan substrat ampas singkong yang mengandung 81,67% pati dan biokatalis Aspergillus niger. Dalam penelitian ini, desain RSM mencakup empat variasi kondisi operasi dan tiga level menghasilkan 26 percobaan yang dilakukan dengan duplikasi. Percobaan digunakan untuk mengembangkan model statistik yang dapat menghasilkan kondisi operasi optimum, yang meliputi konsentrasi metanol, jumlah medium, konsentrasi glukosa, dan waktu fermentasi. Evaluasi kondisi optimum produksi asam sitrat dilakukan menggunakan RSM metode Central Composite Design (CCD). Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang signifikan terhadap perolehan asam sitrat, yaitu jumlah medium, konsentrasi metanol, suku kuadratik waktu fermentasi, serta interaksi antara jumlah medium dan penambahan metanol. Interaksi antara faktor-faktor kondisi operasi ditampilkan dalam surface plot. Hasil optimasi dengan Minitab menunjukkan kondisi operasi jumlah medium 13 mL, konsentrasi metanol 0,5%, dan waktu fermentasi 8 hari dapat memberikan perolehan asam sitrat sebesar 7,21 mg/g substrat.