digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andik Mirta Yusianto
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Andik Mirta Yusianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Dermaga Kertapati merupakan salah satu unit kegiatan operasional PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang menangani proses pengolahan akhir dan pengapalan batubara ke tongkang. Mulai tahun 2008, produksi pelaluan batubara Dermaga Kertapati secara bertahap ditingkatkan dari 2,5 juta ton menjadi 2,7 juta ton pertahun sampai akhir 2014. Untuk mengimbangi kenaikan tersebut Dermaga Kertapati harus mampu mempersiapkan sarana dan prasarana dermaga yang ada. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui produktivitas pelaluan dermaga saat ini adalah 503,7 ton/jam dengan jam kerja efektif pengapalan 15 jam dan pembongkaran 12 jam, angka tersebut masih dibawah target produktivitas pabrikan alat yang mampu dicapai yaitu 1000 ton/jam. Hal itu terjadi akibat kurang optimalnya proses pemuatan produksi yang ada, adanya penurunan kemampuan produksi alat, adanya beberapa kondisi tidak ideal saat kegiatan produksi berlangsung. Maka untuk meningkatkan target produksi pelaluan, dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis produktivitas maksimal alat sesuai keadaan lapangan kemudian dilakukan beberapa upaya untuk mencapai target produksi 3 juta ton/tahun. Berdasarkan hasil analisis faktor produksi diketahui bahwa untuk mencapai target produksi pelaluan 3 juta ton/ tahun dapat dilakukan dengan cara: mengoptimalkan proses produksi pelaluan saat ini dengan menggunakan prinsip match factor, melakukan penambahan dan pengolahan batubara sebesar 29% dari keadaan yang masuk sekarang yaitu 2.144.268 ton, melakukan penambahan pekerja pembongkaran dari 4 orang menjadi 6 orang per apron feeder dan melakukan rencana produksi secara optimal. Diketahui dari perhitungan simulasi nilai optimal jam rencana produksi harian guna pencapaian target 3 juta ton/tahun sebesar 12,6 jam untuk proses pembongkaran dan 14 jam untuk proses pengapalan.