Abstrak - Amanda Alifia Devardiani Korda
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Ubi jalar ungu memiliki produktivitas tinggi dan berpotensi untuk dijadikan produk
olahan seperti tepung. Namun, pengeringan pada suhu tinggi dapat menurunkan
senyawa bioaktifnya. Di sisi lain, proses pengeringan pada suhu tinggi dalam
pembuatan tepung dapat menyebabkan degradasi senyawa bioaktif ubi jalar ungu.
Hal tersebut dapat didukung oleh pengecilan ukuran ubi jalar ungu supaya proses
pengeringan dapat berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi
dan perlakuan terbaik antara metode pengeringan dan ketebalan potongan ubi pada
proses pembuatan tepung ubi jalar ungu. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu
metode pengeringan (oven, screen house, plastic house) dan ketebalan potongan
ubi (sawut, slice ketebalan 1 mm, slice ketebalan 2 mm). Analisis data dilakukan
menggunakan metode two-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%.
Parameter utama yang dianalisis yaitu kandungan antosianin, senyawa fenolik, dan
aktivitas antioksidan. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan metode pengeringan
dan ketebalan potongan pada proses pembuatan tepung ubi jalar ungu tidak
mengalami interaksi. Tepung ubi jalar ungu dengan metode pengeringan oven
menjadi perlakuan paling efektif pada proses pembuatan tepung ubi jalar ungu
karena memberikan pengaruh terhadap kadar air, hue, chroma, dan total antosianin,
serta menghasilkan rata-rata total antosianin tertinggi sebesar 23,28 mg/L, kadar air
5,53%, hue 6,66°, dan chroma 28,40. Hasil pengujian lainnya yaitu diperoleh nilai
rata-rata pH sebesar 4,27, fenolik 90,14 mgGAE/100 g, dan aktivitas antioksidan
91,89%. Tepung ubi jalar ungu dengan potongan sawut menjadi perlakuan paling
efektif pada proses pembuatan tepung ubi jalar ungu karena memberikan pengaruh
terhadap nilai pH, hue, chroma, dan total antosianin, serta menghasilkan rata-rata
total antosianin tertinggi sebesar 20,80 mg/L, pH 3,51, hue 9,51°, dan chroma
30,68. Hasil pengujian lainnya yaitu diperoleh nilai rata-rata kadar air sebesar
6,74%, fenolik 88,23 mgGAE/100 g, dan aktivitas antioksidan 90,28%.