ABSTRAK Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Rahmantoro Radjendra
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pemindahan Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur berpengaruh
terhadap penggunaan aset negara berupa tanah dan bangunan yang digunakan untuk
memenuhi tugas dan fungsi suatu kementerian/lembaga. Aset negara yang berada
di DKI Jakarta dapat berkurang manfaatnya akibat dari tidak digunakan untuk
kegiatan pemerintahan. Dengan begitu, aset negara dapat menjadi terlantar dan
tidak digunakan secara optimal. Hal ini dapat membebankan APBN sebagai bentuk
kewajiban atas pemeliharaan aset. Studi ini mengambil studi kasus satu aset yang
berada di Kawasan Segitiga Emas DKI Jakarta. Pendekatan yang dilakukan adalah
dengan metode penelitian kuantitatif. Tujuan studi ini adalah optimalisasi satu
BMN dengan cara mengidentifikasi penggunan tertinggi dan terbaik (highest and
best use, HBU) dari aset negara yang akan terlantar. Kemudian, melakukan estimasi
PNBP dari pemanfaatan BMN. Pada studi ini pengambilan data berupa data aset
negara (BMN) dan data pasar properti. Metode analisis yang dilakukan adalah
metode penilaian properti, highest and best use, dan economic benefit estimation.
Dalam upaya ini, pemerintah sedang melakukan kajian HBU untuk menentukan
pemanfaatan terbaik dari aset-aset tersebut. Melalui tugas akhir ini, diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam mengestimasi potensi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan aset tanah dan
bangunan negara pasca pemindahan IKN, khususnya di Kawasan Segitiga Emas
DKI Jakarta. Hasil analisis menunjukan aset potensial di Segitiga Emas adalah
Menara Bappenas dengan highest and best use yang layak adalah properti ritel.
Bentuk pemanfaatan BMN yang dapat dilakukan berupa sewa, KSP, dan BGS/BSG
menghasilkan PNBP dengan rentang 500 miliar rupiah hingga 1.8 triliun rupiah
dalam jangka waktu pemanfaatan selama 30 tahun.