digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Aldy Recxy Vegantara
PUBLIC Alice Diniarti

Desa Humene, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kabupaten Gunungsitoli, Nias didominasi oleh endapan Kuarter yang terdiri dari endapan, material lempung, pasir lempungan, pasir lanuan, dan pasir. Daerah tersebut dan Pulau Nias sendiri merupakan bagian depan busur Pulau Sumatra yang termasuk dalam sistem subduksi Sunda dengan letaknya dekat dengan zona subduksi memungkinkan terjadinya potensi likuefaksi. Penelitian dilakukan di Desa Humene bertujuan untuk mengetahui karakteristik material endapan Kuarter, potensi likuefaksi, penurunan tanah akibat likuefaksi, dan perpindahan lateral. Metode yang digunakan berdasarkan pengamatan 2 titik bor teknik dan 12 hasil grafik sondir (CPT) serta pengujian laboratorium dari hasil sampel bor berupa berat jenis tanah, ukuran butir, dan plastisitas tanah. Pada lokasi penelitian disimulasikan potensi gempa yang berpengaruh menggunakan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 SNI (987-602-5489-01-3) dengan menggunakan persamaan Robetson, Boulanger dan Idriss dan serta nilai magnitudo gempa 7,5 Mw sebagai standar dan 8,1 Mw gempa yang terbesar yang pernah tercatat di lokasi penelitian. Nilai faktor keamanan (fs) mencerminkan potensi likuefaksi serta hubungannya dengan penurunan tanah dan perpindahan lateral. Berdasarkan hasil pengamatan in situ berupa inti bor, grafik sondir, dan analisis laboratorium, karakteristik tanah yang terdapat pada lokasi penelitian terbagi menjadi 3 yaitu lingkungan pengendapan fluvial, lingkungan pengendapan pematang pantai, dan skala kecil lingkungan laut. Secara umum material pasir lanauan di daerah penelitian berpotensi likuefaksi. Material ini merupakan karakteristik material lingkungan fluvial mayoritas berada pada kedalaman 2-10 m. Hal tersebut dikarenakan nilai NSPT berkisar 4-24 dan tahanan konus kurang dari 100 kg/cm2. Nilai indeks potensi likuefaksi dari simulasi percepatan gempa dan menggunakan 2 persamaan, semuanya masuk dalam kategori tinggi potensi likuefaksi, sedangkan nilai LSI dengan simulasi percepatan gempa menunjukkan nilai yang lebih bervariasi, dari potensi likuefaksi rendah hingga sangat tinggi. Kaitannya dengan penurunan tanah dan perpindahan lateral, lokasi penelitian termasuk kategori kerusakan berat akibat adanya likuefaksi, dengan nilai penurunan tanah pada simulasi persamaan Robetson, Boulanger dan Idris pada magnitudo standar Mw 7,5 adalah 23,3 cm – 54,04 cm dan 32,48 cm – 54,06 cm. Sedangkan pada magnitudo 8,1 Mw adalah 40,02 cm – 66,36 cm dan 42,12 cm – 66,36 cm. Kaitannya dengan persamaan tersebut memiliki perbedaan setelah nilai fs dibandingkan dengan nilai penurunan tanah. Persamaan Robetson nilai R2 0,8436 dan nilai R-nya 0,9272 untuk magnitudo standar sedangkan untuk magnitudo 8,1 Mw adalah R2 0,8553 dan R 0,91274. Pada persamaan Boulanger dan Idriss nilai R2 0,6288 dan R 0,7280 pada magnitudo standar, sedangkan pada magnitudo 8,1 Mw nilai R2 0,6191 dan nilai R 0,7131, sehingga persamaan Robetson lebih optimal diaplikasikan di lokasi penelitian pada pengujian sondir.